Hitekno.com - Foto jadul memiliki nilai sejarah tersendiri bagi generasi setelahnya. Sebuah foto lawas mengenai para siswa yang sedang praktikum pada tahun 1918 ini berhasil menarik perhatian netizen.
Pengguna Facebook dengan akun bernama Wouter Nasiboe membagikan foto hitam putih melalui forum Indonesia Tempo Doeloe.
Foto menampilkan para siswa yang memakai sarung dengan atasan cukup keren. Mereka ditemani seorang pengawas dengan gaya ala orang Eropa.
Pengguna Facebook tersebut mengunggah ulang sebuah arsip yang tersimpan di situs Leiden University Libraries.
"Practicum landmeten door leerlingen van de Opleidingsschool voor Inlandse Ambtenaren (OSVIA) te Madioen. [Kegiatan Praktikum oleh siswa Sekolah Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (OSVIA) di Madiun]", bunyi keterangan yang tertulis di laman perpustakaan online Leiden University Libraries.
Foto tersebut direkam pada kisaran 1918 hingga 1919. Belum diketahui secara persis mengenai posisi gedung yang sebenarnya, namun keterangan dari perpustakaan online menyebutkan bahwa itu ada di Madiun.
Gedung OSVIA itu mirip seperti bangunan OSVIA di Probolinggo dan Magelang. Dikutip dari Wikipedia, OSVIA adalah sekolah pendidikan bagi calon pegawai-pegawai bumiputra pada zaman Hindia Belanda.
Setelah lulus, mereka dipekerjakan dalam pemerintahan kolonial sebagai pamong praja. Sekolah ini dimasukkan ke dalam sekolah ketrampilan tingkat menengah dan mempelajari soal-soal administrasi pemerintahan. Murid yang diterima biasanya berada pada kisaran umur 12 hingga 16 tahun.
Banyak netizen yang menilai bahwa penampilan para siswa itu cukup unik. Bagaimana tidak, mereka mengombinasikan pakaian tradisional dengan gaya ala Eropa. Postingan foto jadul ini memancing beragam komentar dari netizen.
"Yang tengah mirip Betrand Peto," kata An**as**f.
"Pasti mereka dari kalangan berpunya di masa itu. Wajahnya bersih dan rapi," komentar And**son M**de.
"Kirain kenapa topinya aneh gitu. Rupanya di dalamnya tetap pakai blangkon ya. Di luarnya topi ala Eropa, mantap," pendapat Puri**ngd**g.
"Baju dan sarungnya bagus-bagus," balas Ha**fi.
"Kalau dipikir lucu juga ya. Pakai dasi berjas/beskap tapi masih pakai kain dan nyeker (tanpa alas kaki). Apa memang saat itu ada aturan dari pihak kolonial atau karena faktor kultural ya?" ungkap Suwan**. Itulah tadi foto jadul para siswa di depan sekolah pada tahun 1918, bagaimana pendapat kalian?