Hitekno.com - Insiden kebocoran data masih ramai jadi pembahasan. Setelah sebelumnya diduga data pelanggan IndiHome dan PLN, kini giliran muncul dugaan kebocoran data PT Jasa Marga.
Diwartakan Suara.com, kabar dugaan kebocoran data PT Jasa Marga ini mulai ramai jadi pembicaraan netizen di Twitter.
Terlebih jumlah data yang diduga telah dibocol tersebut mencapai 256 GB.
Baca Juga: 5 Fakta Seputar Dugaan Kebocoran Data 17 Juta Pelanggan PLN
Informasi ini pertama kali dibagikan akun FalconFeedsio yang di-retweet akun @ecommurz. Ia mencuitkan ulang tweet soal dugaan kebocoran data dari Jasa Marga.
"Vendor di forum hacker telah menambahkan operator tol terbesar di Indonesia, PT Jasamarga. Mereka mengklaim memiliki 252 GB data, coding dan dokumen, serta melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka," ucap akun Twitter @FalconFeedsio, dikutip Rabu (24/8/2022).
"BREAKING: Grup peretas terkenal Desorden mengklaim telah membobol 252 GB data dari PT Jasamarga," kata akun Twitter @ecommurz.
Baca Juga: Pakar Keamanan Siber: Kebocoran Data Pelanggan IndiHome Benar Terjadi
Berdasarkan pantauan Suara.com, klaim kebocoran data Jasamarga ini diunggah oleh akun bernama desorden di situs breached.to. Bahkan ia juga mengunggah sampel data yang diklaim dari Jasa Marga.
"Kami bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data PT JASAMARGA TOLLROAD OPERATOR (https://www.jmto.co.id)," kata akun Desorden.
Ia mengklaim telah membobol 252 GB data, coding, dan dokumen di lima server Jasamarga. Kebocoran data ini berisi informasi soal pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan Jasa Marga.
Baca Juga: Telkom Klaim Data Pelanggan Indihome Diretas karena Akses Situs Terlarang
Belum diketahui apakah klaim kebocoran data ini benar terjadi. Pihak Jasa Marga pun belum memberikan tanggapannya soal ini.
Itulah laporan terkini dari kasus dugaan kebocoran data PT Jasa Marga yang disebut-sebut sampai 252 GB. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Baca Juga: Diduga 17 Juta Data Pelanggan Bocor, Kominfo Panggil Manajemen PLN