Coinfest Asia: PINTU Percaya Developer Indonesia Mampu Mengembangkan Teknologi Blockchain

CEO PINTU dalam acara pembukaanCoinfest Asia,hadir sebagai pembicara dengan tema bertajuk "Is Indonesia the Crypto Sleeping Giant in Asia?"

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 02 September 2022 | 14:04 WIB
Pembukaan Coinfest Asia. (PINTU)

Pembukaan Coinfest Asia. (PINTU)

Hitekno.com - PT Pintu Kemana Saja atau dikenal sebagai brand PINU, ikut meramaikan acara Coinfest Asia, festival kripto terbesar di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo ikut serta sebagai pembicara.

CEO PINTU dalam acara pembukaan Coinfest Asia, hadir sebagai pembicara dengan tema bertajuk "Is Indonesia the Crypto Sleeping Giant in Asia?" bersama dengan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Senjaya, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Yos Ginting, Indodax, dan dimoderatori oleh Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia Asih Karnengsih.

Jeth Soetoyo, Founder & CEO PINTU mengungkapkan, "Sesuai tema yang diangkat, Indonesia dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia menjadi sangat menarik untuk perkembangan kripto. Salah satunya jika berbicara tentang regulasi, Indonesia terdepan dibandingkan dengan negara-negara lainnya seperti adanya larangan aktivitas kripto di China, hingga penerapan pajak yang tinggi di India. Sinergitas dari pelaku usaha dan inisiatif dari Bappebti terjalin sangat baik sehingga pertumbuhan kripto yang sangat pesat dapat diimbangi dengan perlindungan yang komprehensif bagi investor,"

Baca Juga: Aplikasi PINTU Resmi Jadi Sponsor Film Mencuri Raden Saleh

Tirta Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menjelaskan lebih lanjut tentang regulasi, "Indonesia merupakan salah satu negara yang membuat regulasi terkait dengan transaksi aset kripto seperti regulasi, pajak, anti-money laundry, travel rule, cbdc, hingga nantinya mengenai stablecoin. Pemerintah juga sudah mengatur secara baik ekosistem perdagangan kripto, kliring, kustodian, dan sebentar lagi pembentukan bursa kripto. Seluruh aturan tersebut tujuannya untuk melindungi konsumen. Kami terus melengkapi, mengevaluasi, dan menambahkan berbagai syarat untuk melindungi konsumen,"

Adopsi kripto di Indonesia semakin masif, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Crypto Adoption Agustus 2022 yang melakukan survei ke 217,947 orang di 26 negara, disebutkan bahwa kepemilikan aset kripto orang Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase tingkat kepemilikan di Indonesia mencapai 16 persen atau lebih tinggi dari rata-rata global 15 persen.

Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo menghadiri pembukaan Coinfest Asia. (PINTU)
Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo menghadiri pembukaan Coinfest Asia. (PINTU)

Yos Ginting, Ketua Kadin terus memantau perkembangan investasi kripto, "Penting kita pahami, kripto hanya salah satu pemanfaatan teknologi blockchain yang kebetulan menjadi fokus perhatian semua orang, karena nilai transaksinya besar dan partisipasi ekosistem didominasi oleh investasi karena ada opportunity untuk mendapatkan keuntungan. Padahal pemanfaatan teknologi blockchain itu sangat luas sekali dan Indonesia memiliki potensi untuk memanfaatkan teknologi blockchain. Indonesia memiliki tools yang sama seperti developer blockchain di seluruh dunia dan kita mempunyai objek yang sangat diverse dan lengkap. Saya optimistis dengan perkembangan teknologi blockchain di Indonesia, salah satunya respons yang sangat positif pada gelaran acara Coinfest Asia ini yang menarik animo masyarakat,"

Baca Juga: Aplikasi PINTU Prioritaskan Keamanan Berinvestasi Kripto

Coinfest Asia, festival kripto terbesar di Indonesia telah selesai diselenggarakan pada 25-26 Agustus 2022 berlokasi di Café Del Mar Bali. Coinfest Asia dihadiri kurang lebih 1400 partisipan terdiri dari penggiat, pelaku industri, pemerintah, hingga media dari berbagai negara di dunia.

Aplikasi PINTU pada gelaran acara ini menjadi Platinum Sponsor dengan berbagai kegiatan di antaranya Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo menjadi panelis di acara pembuka.

PINTU juga membuka booth untuk berbagi informasi mengenai aplikasi PINTU, fitur-fitur unggulan, mini games, hingga menjalin networking dengan partner-partner.

Baca Juga: PINTU Hadirkan Fitur PTU Staking, Ini Kegunaannya

"Di balik besarnya potensi market kripto di Indonesia, yang juga menarik adalah para pengusaha atau developer di Indonesia mampu mengembangkan inovasi-inovasi terbaik melalui pemanfaatan teknologi blockchain dengan potential market bukan hanya di Indonesia melainkan global. Hal tersebut menjadi menarik bagi seluruh pihak bukan hanya developer atau pelaku industri, akan tetapi turut memberikan tambahan pemasukan bagi negara," tutup Jeth Soetoyo, Founder & CEO PINTU.

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB