Hitekno.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjanji akan terus memperkuat sistem keamanan jaringan untuk mencegah kebocoran data penting terkait pemilihan umum (pemilu).
Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan, KPU mengapresiasi kekhawatiran keamanan data yang diungkapkan oleh Panitia II DPR RI saat audiensi. Menurut dia, ini sebagai bentuk perhatian terhadap keamanan data, terutama saat jelang pemilu.
"Jadi, semua aplikasi yang digunakan untuk pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu itu kami akan upgrade teknologinya, termasuk juga keamanan," katanya di Jakarta, Senin (12/9/2022) seperti dilansir dari Suara.com.
Baca Juga: Naruto: Kenapa Mata Rock Lee bulat? Ternyata Ada Alasan Spesial
"Dan tentunya kami sebagai penyelenggara pemilu sudah kami antisipasi. Pendekatannya bukan pendekatan reaktif, tapi pendekatan mitigatif," jelasnya.
Sebelumnya, KPU Indonesia memastikan situs resmi dan aplikasi elektroniknya aman dari kebocoran data komputer.
"Ini kan pertanyaannya apakah website dan aplikasi KPU bocor atau tidak? Ya kami pastikan aman," kata Idham.
Baca Juga: Aksi Hacker Bjorka Membuat Pejabat Buka Mata soal Kondisi Data Kependudukan Indonesia
KPU juga telah menggelar rapat dengan Gugus Tugas Keamanan Siber Aplikasi KPU terkait keamanan siber dan data elektronik milik lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
"Dalam rapat tersebut, tidak ada yang menyatakan temuan bahwa website ataupun aplikasi KPU mengalami kebocoran data. Terkait dalam proses pendaftaran partai politik, ini aplikasi Sipol dalam kondisi aman," katanya.
Selanjutnya, terkait data pemilih, Idham mengatakan data tersebut saat ini sedang dalam tahap pemutakhiran dan telah tersebar di berbagai daerah. Guna memastikan keamanan data tersebut, KPU telah meminta jajarannya di daerah untuk cermat dan mengutamakan keamanan dalam berbagai proses tahapan pemilu.
Baca Juga: Kepala BSSN Klaim Tidak Ada Sistem Elektronik yang Diserang, Masyarakat Diharap Tetap Tenang
Suara.com/Liberty J