Hitekno.com - Kasus peretasan yang belakangan ini menghebohkan publik Tanah Air seolah menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber.
Aksi yang dilancarkan oleh hacker dengan sebutan Bjorka ini juga membuat masyarakat tanah air harus waspada.
Tak cuma kebocoran data seperti yang sebabkan oleh Bjorka, ada beragam macam penyerangan siber. Berikut jenis-jenis serangan siber yang patut diwaspadai.
Baca Juga: Oppo Find X6 Pro Diprediksi Bawa Chipset Anyar, Ini Bocoran Fiturnya
1. Penipuan alias Phising
Kegiatan “menyeret” korban untuk masuk dengan menyamar sebagai pihak berwenang sering disebut sebagai penipuan.
Aktivitas phishing ini sering terjadi pada pencari kerja yang tiba-tiba menerima email dari orang lain yang menyamar sebagai perusahaan.
Baca Juga: Google Cari Lokasi Baru untuk Produksi Pixel, Negara Ini Jadi Opsi
Biasanya, teknik penipuan ini digunakan untuk menipu orang lain dan mendapatkan keuntungan ekonomi.
2. Doxing
Doxing adalah teknik yang digunakan oleh Bjorka, khususnya hacking dengan mendistribusikan data atau informasi pribadi untuk menarik "perhatian".
Baca Juga: Infinix Zero Ultra 5G Muncul di Situs Sertifikasi, Bawa Spek Gahar!
Tak jarang pelaku juga sengaja menggunakan teknik ini untuk mengintimidasi individu atau kelompok yang dianggap musuh.
Teknik doxing ini tidak hanya merupakan upaya untuk mengintimidasi individu atau organisasi, tetapi juga dengan sengaja menekan nama mereka untuk keuntungan pribadi atau kolektif.
3. Masking
Teknik penyamaran ini biasanya dilakukan dengan berpura-pura menjadi orang yang berwenang untuk mengakses jaringan.
Biasanya, penyusup yang menggunakan teknik penyamaran ini akan bertindak seolah-olah mereka memiliki akses bebas ke jaringan dengan memanipulasi protokol di jaringan.
4. Ransomware
Ransomware jenis ini biasanya menyerang organisasi besar karena berupa ransomware besar yang merugikan banyak orang.
Tidak jarang para pelaku hack ransomware ini dengan sengaja memasang harga tinggi untuk “tebusan” bagi pihak yang dituju.
Pesan pemerasan ini seringkali sengaja disebarluaskan ke dalam sistem agar banyak orang mengetahuinya.
5. Rekayasa Sosial atau Social Engineering
Rekayasa sosial bisa terjadi di dunia nyata maupun di dunia maya. Hal ini biasanya terjadi ketika ada dua pihak atau lebih dengan tujuan masing-masing, tetapi ada keuntungan yang diinginkan oleh salah satu pihak.
Jenis peretasan ini melibatkan upaya untuk mendapatkan informasi dari pihak lain dengan meyakinkan mereka bahwa mereka setuju dengan pendapat mereka atau bahwa mereka "menghubungkan" ke sana.
Teknik sosialisasi ini biasa digunakan dalam obrolan perusahaan untuk mendapatkan data sensitif dari departemen atau departemen tertentu. Hack ini tidak hanya dilakukan melalui sarana elektronik tetapi juga dapat dilakukan secara langsung dengan metode yang sama.
6. Hijacking
Hack atau pembajakan ini menjadi “tren” di tahun 2010-an ketika teknologi telepon seluler mulai berkembang di Indonesia.
Namun, pembajakan saat ini merupakan salah satu metode peretasan yang paling populer, terutama pada sistem informasi dengan keamanan yang lemah.
Hack ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan informasi penting dari seseorang dan mendapatkan data tersebut untuk kepentingan individu atau kelompok.
Suara.com/Dea Nabila