Hitekno.com - Laporan terbaru menyebutkan kalau platform perdagangan kripto Indodax diduga telah diretas dan dibobol data penting milik 50.000 penggunanya. Bahkan disebutkan kalau data pengguna Indodax sudah disebar di internet.
Diwartakan Suara.com, data 50.000 pengguna Indodax telah diretas dan dibocorkan melalui dark web, dunia bawah tanahnya internet.
Seperti dilaporkan perusahaan keamanan siber Dark Tracer yang bermarkas di Singapura, Rabu (14/9/2022), yang dibocorkan dalam insiden kebocoran data ini adalah kredensial pemilik akun Indodax.
Baca Juga: Marak Kebocoran Data di Indonesia, Kaspersky Peringatkan Bahaya Serangan Siber
Dugaan kebocoran data ini dalamnya termasuk nama akun dan password pengguna Indodax.
Dari 50.000 pengguna Indodax yang jadi korban peretasan ini, sekitar 82,7 persen di antaranya berasal dari Indonesia.
Sayangnya belum diketahui pihak mana yang bertanggungjawan melakukan peretasan hingga kebocoran data pengguna Indodax ini.
Baca Juga: Persiapkan Pemilu, KPU Pastikan akan Perketat Keamanan Siber Demi Cegah Kebocoran Data
Dark Tracer juga membeberkan bahwa Indodax menjadi korban peretasan yang menggunakan stealer malware, sejenis serangan siber yang menggunakan malware untuk menyusup dan mencuri data transaksi demi kepentingan finansial.
Stealer malware biasanya masuk ke komputer via email berisi tautan atau akibat mengakses web-web berbahaya di internet.
Hingga berita ini ditayangkan Suara.com masih menunggu tanggapan dari Indodax terkait kabar kebocoran data penggunannya ini.
Baca Juga: Kebocoran Data Bikin Malu, DPR Serukan Audit Keamanan Siber Negara
Indodax sendiri merupakan salah satu platform dagan kripto terbesar di Indonesia. Pada pekan lalu, CTO Indodax William Sutanto mengklaim layanannya telah memiliki 5,5 juta anggota terdaftar.
William juga mengklaim bahwa Indodax menerapkan sistem Multi Factor Authentication untuk memproteksi para penggunanya. MFA bermanfaat mencegah akun pengguna diambil alih oleh orang lain.
"Akun Indodax, selain diproteksi dengan password juga ditambahkan dengan konfirmasi email, SMS OTP dan Google Authenticator untuk keamanan ekstra," jelas William dalam keterangannya pada 5 September 2022 kemarin.
Baca Juga: Daftar Kasus Kebocoran Data di Indonesia Sepanjang 2022, Terbaru Dilakukan Bjorka
Ia juga menambahkan bahwa Indodax saat ini memegang tiga sertifikasi ISO sekaligus yaitu ISO 9001, ISO 27001, dan ISO 27017.
Itulah laporan terkini dari kasus dugaan kebocoran data 50 ribu pengguna Indodax. (Suara.com/ Liberty Jemadu)