Hitekno.com - Bisnis reseller jadi opsi banyak orang setelah menjamurnya olshop (online shop). Reseller adalah pedagang yang jual kembali barang dagangan dari orang lain.
Saat ingin masuk ke dunia reseller, cara menjadi reseller adalah dengan membeli dahulu barang dari pihak lain untuk dijual kembali.
Berikut akan dijelaskan perbedaan reseller dan dropshipper serta tips menjadi reseller.
Baca Juga: Bocah Okky Mirip Windah Basudara Makin Eksis, Netizen: Jadi Brand Ambassador Dong!
Beda Reseller dengan Dropshipper
Konsep reseller berbeda dengan sistem dropshipper. Bisnis sistem reseller berarti pedagang harus menyetok barang terlebih dahulu dari produsen baru disalurkan ke konsumen. Sistem ini membutuhkan lebih banyak modal karena pedagang harus menyediakan terlebih dahulu barang yang ingin dijual.
Sementara dalam sistem dropship, dropshipper tak perlu menyediakan tempat dan repot menyimpan maupun melakukan pengemasan barang untuk dikirim ke pembelinya. Tugas dropshipper hanyalah mencari pelanggan.
Baca Juga: Cara Berbagi Pulsa Lengkap, Pengguna Telkomsel, Indosat, XL dan Axis Wajib Tahu
Tips Menjadi Reseller
Memulai bisnis menjadi reseller cukup mudah. Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan survei mengenai produk yang bisa dijual. Saat ini produk pilihan menjadi reseller sudah sangat beragam, mulai dari makanan, obat herbal, hingga kebutuhan hewan piaraan.
Cobalah mengontak sejumlah produsen untuk mencoba barang tersebut. Jika kamu cocok dan sesuai dengan riset pasar yang sudah dilakukan kamu bisa membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali kepada konsumen.
Baca Juga: Mobile Legends: Build Badang Tersakit 2022 Bikin Penasaran, Ini Sederet Item yang Perlu Kamu Tahu
Media penjualannya pun beragam, sosial media seperti Facebook dan Instagram bisa dimanfaatkan untuk pemasaran. Di samping itu kamu bisa membuat akun marketplace seperti Shopee atau Tokopedia.
Tips menjadi reseller yang paling penting adalah jangan pernah menjual barang yang tidak ada di tanganmu. Pasalnya keunggulan dari reseller adalah pedagang bisa mengetahui terlebih dahulu spesifikasi produk sehingga lebih mudah memasarkannya.
Menjual barang yang belum ada di tangan berisiko menurunkan kualitas atau mengalami keterlambatan saat pengiriman. Bisa juga produk yang kamu tawarkan ternyata sedang kosong di tangan supplier.
Kejadian-kejadian tersebut bisa mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap produkmu. Jika tidak berhati-hati yang terjadi justru berisiko menurunkan penjualan.
Memilih menjadi reseller atau dropshipper juga tak bisa sembarangan. Sejumlah aspek seperti keleluasaan waktu dan modal yang dimiliki perlu menjadi pertimbangan.
Suara.com/Nadia Lutfiana Mawarni