Hitekno.com - Pertandingan sepak bola yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam meninggalkan tragedi memilukan. Ratusan ribu netizen mencuitkan beragam hashtag dalam bersimpati dan menyoroti tragedi usai laga Arema vs Persebaya.
Pantauan dari situs Trends24.in, lebih dari lima hashtag membahas mengenai tragedi di Kanjuruhan Malang. Dalam beberapa jam terakhir, #PrayForKanjuruhan, FIFA, dan Kanjuruhan silih berganti menempati puncak trending topik Twitter di regional Indonesia.
Deretan hashtag lain yang trending adalah Indonesia, PSSI, Prosedur, Polisi, PT LIB, #RestInPeace, Arema, dan Innalillahi.
Baca Juga: Penjelasan Apa Itu Gas Air Mata, Bahan Kimia yang Digunakan untuk Membubarkan Kerumunan
#PrayForKanjuruhan telah dicuitkan lebih dari 22 ribu kali oleh netizen. Sementara FIFA dan Indonesia juga dibahas lebih dari 200 ribu kali oleh pengguna Twitter.
Dikutip dari Suara.com, insiden memilukan di Stadion Kanjuruhan membuat 130 orang meninggal dunia, sementara 180 lainnya mengalami luka-luka.
Ribuan Aremania (Suporter Arema) menerobos masuk ke dalam stadion Kanjuruhan Malang, usai Arema Malang kalah 2-3 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca Juga: Resmi Dikenalkan, Cek Spesifikasi dan Fitur Saramonic Blink 500 ProX B2
Setelah wasit meniup peluit panjang, suporter Arema Malang merangsek masuk sebagai tanda kekecewaan. Polisi lantas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Asap dari gas air mata itu diduga memicu kepanikan suporter di tribun.
Pada hashtag serta topik FIFA dan Prosedur, netizen membahas mengenai larangan FIFA terkait penggunaan senjata api serta gas air mata untuk menenangkan massa di stadion.
Panduan FIFA terkait Stadium Safety and Security Regulation mengungkap bahwa senjata berisi peluru dan "crowd control gas" tak boleh digunakan oleh petugas berwenang.
Baca Juga: 7 Anime Pendapatan Tertinggi Sepanjang Sejarah Per Oktober 2022
Puluhan ribu netizen mengungkap kekecewaan mengenai gas air mata yang dinilai tidak sesuai prosedur FIFA. Sebagian besar netizen lain menuliskan hashtag #PrayForKanjuruhan dan #RestInPeace.
Mereka berduka karena lebih dari 120 orang harus meninggal dunia hanya karena menonton sepak bola. Tragedi di Stadion Kanjuruhan mendapat beragam komentar dari netizen.
"Ini benar-benar menyayat hati," cuit @sh**ly**yla.
Baca Juga: Kakek dan Nenek Ini Masih Jualan Sate di Usia Senja, Netizen Nangis Lihat Dagangan Masih Banyak
"Tak bisa berkata-kata. Duka terdalam pada para korban di tragedi Kanjuruhan #PrayForKanjuruhan," tulis @yo**gh**der.
"Mereka bilang 'sesuai prosedur'. Sambalado tertawa memakai baju oranye di suatu tempat," komentar @e**i**ich.
"Dua musibah stadion sepakbola yang paling banyak korban jiwa, Tragedi Lima (1964) dan Tragedi Accra (2001), sama-sama disebabkan aparat menembakkan gas air mata ke penonton. Makanya dalam panduan keamanan FIFA, penggunaan gas air mata dilarang. Prosedur mana yang diikuti polisi?" ungkap @co**re**llion
"Semoga FIFA menghukum PSSI seberat-beratnya," balas @bo**ysi**arta. Hingga artikel ini dibuat, netizen masih banyak yang mencuitkan #PrayForKanjuruhan, FIFA, dan Indonesia.