Hitekno.com - Google ditampar dengan denda 113 juta dolar AS di India karena praktik anti-persaingan.
Dilansir dari GSM Arena, Komisi Persaingan India (CCI) menyatakan perusahaan AS ini menggunakan posisi dominannya untuk memaksa pengembang aplikasi menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasinya alih-alih mengizinkan perusahaan pihak ketiga.
Peraturan mencatat bahwa platform ini adalah cara utama bagi pengembang untuk memonetisasi pekerjaan mereka dari penjualan dalam aplikasi.
Baca Juga: Momen Ujian Skripsi FISIP UI Tahun 1990, Wajah Seram Dosen Penguji Bikin Netizen Ngeri
Seorang juru bicara Google mengatakan bahwa perusahaan sedang meninjau keputusan tersebut dan mengevaluasi langkah-langkah selanjutnya, karena perintah tersebut dapat diajukan banding di pengadilan India.
Perusahaan juga diberi mandat untuk mengadopsi 8 solusi atau penyesuaian operasi dalam waktu tiga bulan.
Ini termasuk tidak membatasi "pengembang aplikasi untuk menggunakan layanan pemrosesan penagihan/pembayaran pihak ketiga, baik untuk pembelian dalam aplikasi untuk aplikasi pembelian", baca pesanan CCI.
Baca Juga: Bocor, Skor Pengujian Dimensity 9200 Kian Meroket dan Bikin Penasaran, Begini Hasilnya
Penyelidikan tentang cara Google beroperasi di pasar pembayaran dimulai pada tahun 2020, menyusul kasus antimonopoli.
Menurut sebuah firma hukum, mewakili pelapor, pesanan akan membantu persaingan dan akan mengurangi biaya bagi pengembang aplikasi.
Ini adalah denda kedua yang diterima Google di India dalam rentang waktu satu minggu. Kamis lalu juga diperintahkan untuk membayar 162 juta dolar AS atas praktik anti-persaingan, termasuk menggabungkan Chrome dan YouTube dengan Android, serta membatasi pengguna untuk mencopot pemasangan aplikasi pra-instal seperti Maps dan Gmail.
Baca Juga: 5 Hero Counter Selena Mobile Legends Terbaik Oktober 2022