Diduga Jadi Alat Pantau dari Partai Komunis China, Politisi Amerika Serikat Ingin TikTok Diblokir

Mereka berujar bahwa media sosial ini dipakai sebagai media oleh PKC untuk 'memantau' penggunanya di AS.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Sabtu, 12 November 2022 | 17:48 WIB
Ilustrasi TikTok. (Unsplash/Kon Karampelas)

Ilustrasi TikTok. (Unsplash/Kon Karampelas)

Hitekno.com - Senator Florida Marco Rubio dan Perwakilan Wisconsin Mike Gallagher menyerukan agar media sosial TikTok diblokir di Amrika Serikat.

Dilansir dari Washington Post melalui Sputnik News, Rubio dan Gallagher mengumumkan niat untuk memperkenalkan undang-undang yang melarang TikTok dan perusahaan media sosial lainnya di bawah kendali Partai Komunis China.

"TikTok menawarkan PKC kemampuan unik untuk memantau lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia, termasuk hampir dua pertiga remaja Amerika. Kita harus melarang spyware potensial ini sebelum terlambat, bukan mendorong penggunaannya di Amerika Serikat," kata mereka.

Baca Juga: Rumor Google Pixel 7a: Harga Lebih Miring, Fitur Lebih Premium

Partai Republik berpendapat bahwa meningkatnya ketegangan dengan China atas Taiwan menempatkan orang Amerika pada risiko potensi pengawasan oleh China.

Ilustrasi TikTok. (Pixabay)
Ilustrasi TikTok. (Pixabay)

TikTok dimiliki oleh perusahaan China ByteDance, yang bukan milik negara, tetapi Rubio dan Gallagher menunjukkan bahwa undang-undang Intelijen Nasional China mewajibkan semua warga negara dan bisnis untuk membantu dalam berbagi data sebagai bagian dari pekerjaan intelijen.

Hal ini membuat orang Amerika sensitif terhadap pengawasan melalui pelacakan penekanan tombol, pelacakan lokasi, dan pengumpulan riwayat penelusuran, menurut para pejabat.

Baca Juga: Penampilan Modis Gadis Bali Tahun 1978 Saat Naik Bemo, Netizen: Cantik Pada Masanya

"Beijing juga dapat mengumpulkan informasi keamanan nasional yang sensitif dari pegawai pemerintah AS dan mengembangkan profil pada jutaan orang Amerika untuk digunakan untuk pemerasan atau spionase," tulis mereka.

Ini bukan pertama kalinya klaim semacam itu dibuat terhadap platform media sosial; bahkan, mantan Presiden AS Donald Trump menyuarakan keprihatinan serupa bahwa TikTok menimbulkan ancaman keamanan nasional.

Saat itu, Trump sampai memaksakan tenggat waktu agar aplikasi milik China itu dijual ke perusahaan Amerika.

Baca Juga: Layla Bikin Penasaran, Ini yang Perlu Kamu Ketahui tentang si Karakter Baru di Genshin Impact

TikTok telah melampaui 3,5 miliar total unduhan, dan secara konsisten menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia.

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB