Kena Peretasan, Jutaan Data Pengguna Twitter Bocor di Dark Web

Terjadi pelanggaran data besar-besaran yang menyebabkan data pengguna pribadi untuk jutaan pengguna bocor.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Rabu, 30 November 2022 | 15:21 WIB
Pengguna Twitter kini bisa gabungkan video,foto dan GIF dalam satu cuitan. [Twitter]

Pengguna Twitter kini bisa gabungkan video,foto dan GIF dalam satu cuitan. [Twitter]

Hitekno.com - Twitter agaknya sedang menghadapi banyak masalah dalam beberapa waktu terakhir.

Yang terbaru, terjadi pelanggaran data besar-besaran yang menyebabkan data pengguna pribadi untuk jutaan pengguna bocor.

Dilansir dari Gizmochina, situs web microblogging populer telah menghadapi pembuangan data informasi identitas sensitif untuk lebih dari 5 juta pengguna Twitter.

Baca Juga: Pria Merinding Lihat Kemunculan Bercak-bercak Hitam di Lantai Rumah, Penyebabnya Malah Bikin Netizen Gemas

Informasi sensitif ini kemudian dilaporkan dijual di web gelap. Sekarang, laporan baru lainnya telah mengungkapkan bahwa dump data terbaru ditawarkan secara gratis, tetapi pelanggaran data ini berpotensi lebih merusak daripada yang terakhir.

Berita itu datang dari laporan BleepingComputer. Kebocoran data ini berisi "puluhan juta catatan Twitter."

Sesuai laporan, kebocoran membagikan nomor telepon pengguna, status terverifikasi, nama akun, ID Twitter, biografi, dan bahkan nama layar mereka.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ariel NOAH dan BCL Jalani Akad Nikah?

Temuan asli pertama kali dipublikasikan oleh peneliti keamanan Chad Loder di Twitter.

Meskipun dia dilarang segera setelah itu di platform karena diduga mengungkapkan informasi ini.

Namun, sejak itu ia bermigrasi ke Mastodon dan membagikan laporannya di sana.

Baca Juga: Tiru Saved Messages Telegram, WhatsApp Siap Hadirkan Fitur Baru

Pada tweet awalnya, Loder menyatakan bahwa "Saya baru saja menerima bukti pelanggaran data Twitter besar-besaran yang memengaruhi jutaan akun Twitter di UE dan AS. Saya telah menghubungi sampel akun yang terpengaruh dan mereka mengonfirmasi bahwa data yang dilanggar itu akurat. Pelanggaran ini terjadi tidak lebih awal dari tahun 2021."

BleepingComputer menganalisis sampel jeda untuk lebih dari 1,3 juta nomor telepon pengguna Twitter dari Prancis, yang mengungkapkan bahwa pelanggaran ini akurat.

Jadi masih harus dilihat bagaimana perusahaan menanggapi pelanggaran data ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB