Hitekno.com - Asosiasi Digital Kreatif Indonesia (ADITIF) resmi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Sabtu (03/12/2022) lalu. Acara ADITIF Digital Ecosystem Connect dan Munas ini turut dihadiri oleh komunitas digital, pemerintahan, akademisi serta pegiat startup di Tanah Air.
Munas yang digelar di Awana Hall and Convention, The Alana Malioboro, Yogyakarta tersebut juga membahas berbagai aspek dari industri digital kreatif untuk melihat bagaimana perkembangan serta kolaborasi apa yang diperlukan.
Dikutip dari situs resminya, Asosiasi Digital Kreatif Indonesia (ADITIF) adalah asosiasi yang mewadahi pelaku industri kreatif berbasis digital, perusahaan teknologi, dan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia.
Baca Juga: Berapa Gaji Karyawan Perusahaan Teknologi di Yogyakarta? Ini Nominal Terendah hingga Tertingginya
ADITIF Digital Ecosystem Connect dibuka dengan penandatanganan MOU Aditif dengan dua partner strategis baru yakni Sekolah Vokasi UNS dan Yayasan Gistrav Islamia Internasional.
MOU ini diharapkan menjadi langkah progresif untuk terus memberi dampak positif dan menciptakan ekosistem digital keberlanjutan.
Menghadapi tantangan ekonomi dan sosial pascapandemi Covid-19 membutuhkan sinergi kerjasama dan kolaborasi yang saling mengisi kekuragan dalam mengembangkan sektor industri.
Baca Juga: 3 Alasan Startup Tetap Menarik Bagi Generasi Milenial dan Gen-Z
Dalam forum ADITIF Digital Ecosystem Connect, ADITIF mengundang sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang industri yang berbeda untuk memberikan pandangannya pada ekosistem digital kreatif di Indonesia.
Forum ADITIF digital ecosystem connect dibagi menjadi 4 panel utama dengan tema yang berbeda beda. Mulai dari isu industri digital hingga kesempatan pendaan start-up dibahas dalam forum ini.
Diskusi membahas regulasi pemerintah yang berdampak bagi startup, seperti pendataan startup aktif dan perlindungan pengguna layanan digital.
Baca Juga: Lima Startup Pilihan Grab Ventures Velocity Batch 5 x Sembrani Wira, Bikin Penasaran
Bersama salah satu perwakilan dari Kominfo, Sony Sudaryana memberikan arahan bagi para penggiat digital kreatif untuk selalu enggage dengan pemerintah karena ini penting sebagai upaya peningkatan perlindungan baik bagi penyedia layanan maupun bagi pengguna.
Panel terakhir ditutup dengan kesempatan funding dan fundraising bagi startup di Indonesia yang sering kali luput dari perhatian pemerintah. Startup Indonesia lebih sering mendapat pendanaan awal di luar negeri sehingga harganya menjadi sangat naik saat dibawa kembali ke Indonesia.
Melalui panel ini, ADITIF memberi masukan kepada peserta tentang berbagai alternatif fundraising yang nantinya tidak menjadi jebakan bagi startup.
Acara terakhir yakni Musyawarah Nasional Asosisasi Digital Kreatif untuk memilih ketua Asosiasi periode 2023-2025. Sidang Musyawarah Nasional ini dimpimpin oleh Sony Rahmadi dan tim yang ditunjuk sebagai pengawas ADITIF.
Pada Munas, anggota asosiasi membahas visi, misi, serta program keberlanjutan digital yang akan diaplikasikan pada peroide selanjutnya. Hasil dari Munas ADITIF tersebut yakni terpilihnya kembali Saga Iqranegara sebagai ketua ADITIF dalam periode mendatang.
Tiga poin penting yang menjadi highlight dalam forum ini yakni sinergi, kolaborasi dan investasi lestari. Sinergi dengan berbagai stakeholder untuk menguatkan ekosistem digital. Kolaborasi bersama untuk menjaga keberlanjutan industri digital.
Terakhir, investasi lestari yang memberikan solusi dengan mengangkat isu sosial dalam membangun keberlanjutan ekonomi digital yang besar dan bestari bagi Bumi.