12.000 Akun Twitter Dilepaskan dari Pemblokiran, Termasuk Penyebar Bokep dan Hoaks

Sejak akhir Oktober 2022, ribuan akun Twitter dilepaskan blokirnya.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 06 Desember 2022 | 19:10 WIB
Ilustrasi Twitter. (Pixabay/ edar)

Ilustrasi Twitter. (Pixabay/ edar)

Hitekno.com - Elon Musk telah memberikan pengampunan pada 12.000 akun Twitter yang dulu kena blokir dari platform media sosial tersebut. Namun beberapa di antaranya adalah akun penyebar hoaks, ujaran kebencian hingga pornografi atau bokep.

Dikutip dari Suara.com, Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter tengah memberikan pengampunan pada ribuan akun tersebut. Dilaporkan, sebanyak 12.000 akun Twitter dilepaskan dari hukuman blokir.

Dua belas ribu akun Twitter tersebut sebelumnya kena blokir karena didapati telah menyebarkan hoaks, ujaran kebencian hingga pornografi atau bokep.

Baca Juga: Elon Musk Gembar-gemborkan Twitter 2.0, Apa Itu?

Angka sebanya ini diungkap oleh seorang software developer asal Jerman bernama Travis Brown. Ia mendapatkannya setelah melacak ID Twitter dan nama akun yang diblokir lewat daftar Github.

Tercatat kalau sejauh ini hampir 12.000 akun Twitter yang sudah dipulihkan sejak 27 Oktober 2022 kemarin. Lalu sejak 8 November 2022 ada beberapa ratus akun yang blokirnya telah dicabut.

Khusus 21 November 2022, tercatat hampir 2.500 akun Twitter yang kembali diizinkan atau dilepaskan blokirnya, demikian dilansir dari Gizmodo, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Apple Jadi Pemasang Iklan Terbesar di Twitter, Klaim Elon Musk

Baru-baru ini beberapa laporan menyebutkan bahwa Elon Musk sedang berupaya untuk memulihkan sekitar 62.000 akun dengan lebih dari 10.000 followers.

Ilustrasi Twitter. (Pixabay/geralt)
Ilustrasi Twitter. (Pixabay/geralt)

Akun-akun yang pernah diblokir itu karena melanggar peraturan Twitter seperti penyebaran misinformasi soal vaksin Covid-19, akun spam, profil yang membagikan konten tanpa hak cipta, hingga akun porno.

Beberapa akun yang dianggap kontroversi seperti anti -Yahudi hingga politikus sayap kanan juga telah dipulihkan Elon Musk.

Baca Juga: Gara-Gara Kebijakan Elon Musk, Twitter Terancam Diban di Eropa, Kok Bisa?

Di laporan lain, sebuah riset mengungkap kalau ujaran kebencian semakin tinggi usai Elon Musk membeli Twitter. Konten rasis hingga komentar tidak menyenangkan banyak beredar di platform tersebut.

Namun Elon Musk selaku Pemilik Twitter menolak klaim tersebut dan menganggapnya keliru.

"Tayangan ujaran kebencian terus menurun, meskipun ada pertumbuhan pengguna yang signifikan! @TwitterSafety akan menerbitkan data setiap minggu," kata Musk, dikutip dari Times, Senin (5/12/2022).

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Garut, "Gempa" dan "Kerasa" Trending Topik di Twitter

"Kebebasan berbicara bukan berarti kebebasan untuk menjangkau. Hal negatif seharusnya mendapatkan jangkauan lebih rendah daripada hal positif," sambung dia.

Dia juga mengklaim kalau saat ini ada sekitar 500 juta tweet per hari dan jutaan impression. Jadi tayangan ujaran kebencian tak lebih dari 0,1 persen dari apa yang dilihat di Twitter.

Itulah laporan terkini dari pelepasan blokir pada 12.000 ribu akun Twitter yang dulunya ditengarai sebagai penyebar hoaks hingga bokep. (Suara.com/ Liberty Jemadu)

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB