Hitekno.com - Makin lama makin menjurus, baru-baru ini Disney jadi bulan-bulanan warganet usai viralnya sebuah video yang memperlihatkan secuplik adegan di tayangan bertemakan natal.
Dilansir dari Sputnik News, tak sedikit pengguna Twitter yang berang akibat adanya adegan yang tayang di layanan streaming film, Disney Plus.
Tayangan tersebut memperlihatkan adegan dari setelah klip aktor cilik yang mengeja "We Love You Satan" yang seharusnya adalah "We Love You Santa" dan kemudian viral.
Baca Juga: Salfok Lihat Layar HP Ibu-ibu yang Asyik Nyanyi di Pesta Ini, Netizen: Kelakuan Emaknya Siapa Ini?
Cuplikan adegan tersebut diunggah oleh banyak warganet beberapa di antaranya adalah pengguna Twitter dengan akun bernama @ladyfishrn11 dan @max123_eth.
Akun @max123_eth menyindir bahwa ada pihak tertentu yang terang-terangan menyelipkan 'agenda'.
Baca Juga: Hadirkan Audioseries Romansa Terbaru, Noice Gandeng Afgan
"Pertunjukan Disney baru untuk anak-anak dan 'Kami mencintaimu setan'. Mereka tidak menyembunyikan agenda mereka lagi."
@ladyfishrn11 mengatakan bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan dan dibiasakan.
"Serial Disney+ berjudul "The Santa Clauses", Disney membuat 'lelucon' yang mengatakan 'Kami mencintaimu Setan' saat memainkan lagu Natal lalu oleh artis 'Wham!' di latar belakang," cuit akun tersebut.
Baca Juga: Bigetron Red Aliens Gagal Lolos Grand Final PMGC 2022, BTR Zuxxy Putuskan Pensiun?
"Tidak bisa menyebut mereka pemuja setan kan? Beginilah cara mereka membuat publik tidak peka. Kami tidak bisa & tidak akan menerima ini," lanjutnya.
Pengguna Twitter marah pada adegan tersebut, salah satunya menyebutnya bahwa video ini adalah bukti bahwa perusahaan liberal ini semakin 'terbangun' mempromosikan Satanisme dan konten lain yang bertentangan dengan nilai-nilai keluarga tradisional kepada anak-anak.
Video tersebut adalah klip adegan dari 'The Santa Clauses', sebuah spin-off dari seri film komedi yang sudah berjalan lama yang dibintangi Tim Allen.
Peri kecil yang diperankan oleh anak-anak, berteriak ketika Santa menunjukkan kesalahan ejaan mereka, dan dengan cepat memperbaikinya.
Walau adegan tersebut dimaksudkan sebagai gurauan, namun faktanya tak sedikit publik yang mengutuk kesengajaan ini, seperti yang terlihat pada beberapa cuitan berikut.
"Lelucon yang buruk, dan Disney + telah dicancel karena alasan ini. Saya tidak ingin mempertanyakan konten yang diberikan kepada anak-anak saya," kata salah seorang warganet.
"Itu seharusnya menjadi lelucon, jelas. Masalahnya, itu tidak lucu lagi. Mereka telah melangkah terlalu jauh," kata warganet lain.
"Jahat dan mereka tahu itu!"
Disney bukanlah yang pertama menghadapi tuduhan seperti itu menjelang Natal ini.
Rumah mode Balenciaga dikecam habis-habisan karena iklan yang menunjukkan anak-anak kecil memegang boneka beruang sembari mengenakan perlengkapan perbudakan, dengan halaman-halaman dari putusan Mahkamah Agung AS tentang pornografi anak mengintip dari tas.