Hitekno.com - Lagi ramai soal survei oleh Elon Musk yang dihelat di Twitter, dengan hasil yang menyatakan bahwa banyak pengguna media sosial tersebut ingin sang bos Tesla ini untuk mundur dari jabatan
Di lain waktu, dilansir dari New York Post, pria yang juga jadi bos perusahaan antariksa SpaceX tersebut juga dirumorkan bakal menjual Twitter.
- Kantor Elon Musk disebut-sebut sedang mencari investor ekuitas baru untuk Twitter.
- Menurut laporan tersebut, manajer uang Musk, Jared Birchall, telah menghubungi calon investor minggu ini untuk menawarkan saham Twitter dengan harga yang sama ($54.20) yang dibayarkan Musk untuk membuat perusahaan itu menjadi miliknya pada bulan Oktober.
- Twitter dan Musk belum segera memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
- Musk baru-baru ini menjual saham Tesla senilai $3.6 miliar, yang membuat total kepemilikannya di perusahaan mobil listrik itu mencapai hampir $40 miliar.
- Penjualan tersebut merupakan bagian yang signifikan dari saham Tesla yang telah diuangkan Musk sejak membeli Twitter senilai $44 miliar pada bulan Oktober, meskipun dia menyatakan pada bulan April bahwa dia telah selesai menjual saham perusahaan mobil listrik tersebut.
- Twitter telah melihat iklan melarikan diri karena kekhawatiran tentang pendekatan Musk terhadap tweet, yang telah mempengaruhi pendapatannya dan kemampuannya untuk membayar bunga atas utang $13 miliar yang diambil Musk untuk membeli perusahaan media sosial tersebut.
Elon Musk banyak disorot usai dirinya banyak membuat kebijakan radikal di Twitter.
Baca Juga:
Elon Musk Adakan Survei, Pengguna Twitter Ingin sang CEO Mundur
Tak cuma tentang kebijakan "Centang Biru" berbayar, ia juga panen kritik usai memecat sejumlah karyawan.
Selang beberapa saat, Elon juga membongkar rahasia di Twitter yang mengindikasikan bahwa pernah terjadi politisasi netizen pada masa pemilihan presiden di AS sebelumnya.
Apakah Elon Musk panen kritik gara-gara mengusik oligarki sekaligus peternak buzzer di media sosial tersebut? Menarik untuk disimak.
Baca Juga:
Elon Musk Bersih-Bersih di Twitter, Pemerintah Ukraina Malah Kesal, Kok Bisa?