7 Fakta Skandal Twitter Files: FBI Turun Tangan Terkait Dugaan Penyensoran

Penyensoran ini juga turut menyeret nama anak Presiden AS, Hunter Biden dan adanya dugaan bisnis tak etis.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 27 Desember 2022 | 15:03 WIB
Ilustrasi Twitter. (Unsplash/Claudio Schwarz)

Ilustrasi Twitter. (Unsplash/Claudio Schwarz)

Hitekno.com - Skandal penyensoran "Twitter Files" merujuk pada publikasi dokumen internal Twitter yang diinisiasi oleh CEO Twitter, Elon Musk. Dokumen ini mengungkap diskusi intern tentang penekanan laporan dari New York Post tentang laptop Hunter Biden.

Laporan tersebut mengklaim bahwa laptop tersebut berisi bukti tentang kegiatan bisnis yang tidak etis atau ilegal yang dilakukan oleh Hunter Biden, termasuk foto-foto tanpa busana dan video 18 plus serta dokumen terkait dengan hubungan bisnis Hunter Biden dengan perusahaan-perusahaan asing.

Batch keenam dan ketujuh dari Twitter Files mengklaim bahwa Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat telah memberikan instruksi untuk menyensor tweet dan akun tertentu karena "melanggar" syarat layanan perusahaan.

Baca Juga: One Piece: 6 Anggota Keluarga Vinsmoke Terkuat, Penguasa Kerajaan Germa

Berikut sederet fakta yang perlu diketahui tentang skandal Twitter Files tersebut dirangkum dari Sputnik News.

  1. Jurnalis independen Matt Taibbi, yang menerbitkan bagian terbaru, mengatakan bahwa FBI tampaknya telah menyumbangkan Twitter dengan banyak permintaan untuk menangani akun-akun yang tidak dikenal yang memposting "informasi yang salah" sehingga karyawan platform tersebut "harus mengimproviskan sistem untuk memprioritaskan/memilah-milah mereka".
  2. Taibbi juga mengungkap beberapa email yang menyebutkan kasus di mana eksekutif FBI telah berusaha dengan segala cara untuk "memvalidasi teori tentang pengaruh asing" untuk membenarkan permintaan tersebut.
  3. Taibbi menuduh bureau tersebut bertindak sebagai "penjaga pintu bagi program pengawasan dan penyensoran media sosial yang luas".
  4. Taibbi menambahkan bahwa Twitter memiliki banyak kontak dengan banyak agensi sehingga eksekutif media sosial tersebut kehilangan jejak, termasuk dari DOD [Department of Defense], dan FBI. Ada juga hal yang disorot seperti adanya "panggilan mingguan, atau pertemuan bulanan" yang membuat Taibb pusing."
  5. Taibbi mengklaim bahwa "hasil akhir utama adalah ribuan laporan resmi" mengalir ke Twitter dari berbagai penjuru melalui FITF dan kantor lapangan FBI di San Francisco."
  6. Keterangan tersebut datang setelah FBI menanggapi pengungkapan Twitter Files dengan berargumen dalam wawancara dengan media AS bahwa mereka tidak meminta "tindakan apa pun" pada tweet tertentu mengacu tentang cerita laptop Hunter Biden.
  7. Ketika ditanya apakah FBI menggunakan komunikasi jalur balik dengan karyawan Twitter untuk menekan atau menyapu cerita laptop tersebut, para pejabat FBI menjawab, "Kami tidak meminta apa pun seperti itu."

Pengungkapan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah Twitter dan FBI bekerja sama untuk menekan cerita laptop Hunter Biden dan apakah ada upaya lebih luas untuk menyensor informasi yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan pemerintah atau kelompok tertentu.

Taibbi telah merilis Twitter Files bersama CEO baru Twitter Elon Musk dan jurnalis lainnya, termasuk Bari Weiss dan Michael Shellenberger.

Baca Juga: 3 HP Samsung Galaxy A Series Lolos Sertifikasi Bluetooth, Peluncuran Semakin Dekat

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB