Susul Meta, Microsoft PHK Massal 10.000 Karyawan

Dari total 220.000 karyawan, Microsoft PHK massal sampai 10.000 karyawan pada 2023 ini.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 19 Januari 2023 | 19:38 WIB
Logo Microsoft. (Microsoft)

Logo Microsoft. (Microsoft)

Hitekno.com - Bukan lagi isu, Microsoft telah resmi mengumumkan adanya PHK massal sebanyak 10.000 karyawan.

Melalui sebuah memo internal, CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan bahwa perusahaan akan membuat perubahan yang akan mengakibatkan pengurangan tenaga kerja.

Bahkan disebutkan pengurangan tenaga kerja dilakukan perusahaan ini secara keseluruhan hingga 10.000 pekerjaan hingga akhir Q3 FY23.

Baca Juga: Permintaan PC Melemah, Microsoft akan PHK Besar-besaran?

Dilansir laman The Verge, Kamis (19/1/2023), lebih dari 800 karyawan Microsoft telah diberitahu, tetapi seluruh 10.000 PHK harus diselesaikan pada akhir Maret mendatang.

Sementara Microsoft melakukan pemangkasan perusahaan, Satya Nadella mengatakan, "akan terus merekrut di area strategis utama."

Karyawan AS yang terkena dampak akan menerima "upah pesangon dengan nilai di atas pasar", perlindungan perawatan kesehatan selama enam bulan, melanjutkan vesting saham selama enam bulan, layanan transisi karir, dan pemberitahuan 60 hari sebelum pemutusan hubungan kerja.

Baca Juga: Black Shark Lakukan PHK Massal, Sampai Tak Bisa Bayar Pesangon

Microsoft saat ini memiliki lebih dari 220.000 karyawan dan putaran terakhir PHK ini memengaruhi sekitar 5 persen tenaga kerjanya.

Pemangkasan yang dilakukan Microsoft ini juga jauh lebih besar daripada pemotongan 1 persen yang dibuat Microsoft pada tahun lalu.

Sumber yang mengetahui masalah Microsoft memberi tahu The Verge bahwa PHK massal memengaruhi karyawan yang bekerja di HoloLens dan Microsoft Edge, serta memengaruhi pekerja di tim pemasaran Microsoft dan di 343 Industri dan Bethesda.

Baca Juga: Lagi-Lagi Twitter PHK Karyawan, Ini Sebabnya

Dalam memo internal yang dikeluarkan Satya Nadella, dia juga mengungkapkan bahwa perusahaan mengambil 1,2 miliar Dolar AS dari pendapatan Q2 yang akan jatuh tempo minggu depan.

"Langkah ini terkait dengan biaya pesangon, perubahan pada portofolio perangkat keras kami, dan biaya konsolidasi sewa karena kami menciptakan kepadatan yang lebih tinggi di seluruh ruang kerja kami," tulisnya dalam memo internal perusahaan.

Microsoft akan mengumumkan pendapatan kuartal kedua fiskal 2023 pada 25 Januari, dan pemotongan serta biaya 1,2 miliar dolar AS dengan jelas menandakan beberapa target pendapatan yang terlewatkan di bagian bisnis Microsoft.

Baca Juga: Setahun Merger dengan Tri, Indosat Bakal Lakukan PHK Lagi?

Microsoft mengakhiri tahun fiskal 2022 dengan pendapatan 198 miliar Dolar AS dan pendapatan operasional 83 miliar Dolar AS, dengan Microsoft Cloud-nya melampaui 100 miliar Dolar AS pendapatan tahunan untuk pertama kalinya.

PHK massal ini adalah salah satu yang terbesar yang pernah dilakukan Microsoft, melampaui pengurangan 5.800 pada 2009 dan kedua dari 18.000 posisi yang dipotong pada 2014.

Namun pengurangan pada 2014 itu terjadi tidak lama setelah Nadella diangkat sebagai CEO dan melibatkan pemecatan sekitar 12.500 mantan karyawan Nokia.

PHK Massal Perusahaan Teknologi

Microsoft adalah yang terbaru dalam jajaran perusahaan Teknologi Besar yang mengumumkan PHK massal.

Meta mengumumkan PHK massal yang memengaruhi 11.000 karyawan tahun lalu dan PHK besar-besaran Amazon akan memengaruhi 18.000 karyawan.

Pemutusan hubungan kerja di Microsoft terjadi hanya beberapa hari setelah perusahaan menerapkan kebijakan cuti tak terbatas yang baru.

Karyawan Microsoft yang memiliki saldo liburan yang tidak terpakai akan mendapatkan pembayaran satu kali pada bulan April, dan manajer akan dapat menyetujui "Waktu Istirahat Bebas" tanpa batas.

Kebijakan tersebut mendapat tanggapan beragam secara internal di Microsoft, dengan beberapa karyawan menyukai fleksibilitas dan yang lainnya memperingatkan kurangnya hari dan tunjangan yang dijamin.

PHK massal juga terjadi hanya beberapa minggu setelah Satya Nadella mengisyaratkan bahwa pembuat perangkat lunak dan perusahaan teknologi lainnya akan menghadapi tantangan dua tahun ke depan.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Nadella mengakui Microsoft tidak "kebal terhadap perubahan global" dan berbicara tentang perlunya perusahaan teknologi menjadi efisien.

Itulah laporan terbaru dari PHK massal Microsoft yang mencapai 10.000 karyawan . Menjadikan pemangkasan karyawan yang sangat besar. (Suara.com/ Dythia Novianty)

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB