Hitekno.com - Anggota Parlemen Buruh Australia, Julian Hill, mengklaim bahwa AI (kecerdasan buatan) dapat digunakan untuk "pemusnah massal" dalam pidatonya di parlemen.
Ia menyerukan penyelidikan untuk menilai risiko dan manfaat dari AI, yang menurutnya dapat menyebabkan siswa menyontek, disinformasi, dan aplikasi militer yang tidak terkendali.
Dilansir dari Sputnik News, Hill memperingatkan risiko dari AI, seperti potensi kehilangan pekerjaan dan penggunaan AI untuk tujuan jahat, seperti serangan dunia maya dan kampanye disinformasi.
Baca Juga: Mulai Kenalkan Bard sebagai Kompetitor ChatGPT, Begini Kata CEO Google
Ia juga memperingatkan bahwa jika AI melampaui kecerdasan manusia, itu dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional. Meskipun demikian, Hill mengakui bahwa AI juga memiliki potensi untuk merevolusi banyak industri dan mengubah dunia kita.
Namun, ia berpendapat bahwa manusia harus berhasil mengendalikan AGI sebelum ledakan intelijen, agar tidak menyebabkan kerusakan bagi umat manusia.
"Teknologi AI, seperti perangkat lunak pintar yang dapat menulis esai dan menghasilkan jawaban, menjadi lebih mudah diakses oleh siswa, memungkinkan mereka untuk menyelesaikan tugas dan tes tanpa benar-benar memahami materi yang menimbulkan kekhawatiran bagi guru, yang khawatir tentang dampaknya pada integritas sistem pendidikan," katanya.
Baca Juga: Kameranya Ciamik, Sutradara Ini Ingin Bikin Film Pakai Samsung Galaxy S23 Ultra
Anggota parlemen itu berpendapat bahwa jika kecerdasan umum buatan "melampaui kecerdasan manusia, itu dapat menimbulkan ancaman bagi militer kita, berpotensi membuat kemampuan pertahanan kita saat ini menjadi usang."