Hitekno.com - Komisaris Pasar Internal Uni Eropa Breton Thierry mengatakan bahwa perlu untuk memperkenalkan aturan baru untuk AI (kecerdasan buatan). Mereka harus membuat orang berpikir bahwa menggunakan ChatGPT dan alat AI lainnya aman.
Seperti yang dia catat, ChatGPT menimbulkan beberapa kekhawatiran karena dapat digunakan untuk penipuan, penyalahgunaan pendidikan, dll.
Dilansir dari Gizchina, Breton berpikir bahwa sistem AI membutuhkan regulasi yang cepat dan standar global untuk industri ini. Inilah yang mereka diskusikan di Brussels sekarang.
Baca Juga: Anggota Parlemen Australia Risau dengan Kehadiran AI: Dituding Bisa Picu Konflik, Kok Bisa?
Breton mengatakan bahwa UE sekarang bekerja dengan Dewan UE dan Parlemen Eropa untuk lebih memperjelas aturan dalam UU AI.
"Orang-orang perlu diberi tahu bahwa mereka berurusan dengan chatbot dan bukan dengan manusia. Transparansi juga penting berkaitan dengan risiko bias dan informasi palsu," katanya.
Uni Eropa telah mengerjakan aturan dan regulasi baru untuk AI sejak lama. Tujuan utamanya adalah untuk menyeimbangkan manfaat AI dengan potensi risiko yang ditimbulkannya terhadap hak-hak dasar, seperti privasi dan non-diskriminasi.
Baca Juga: Mulai Kenalkan Bard sebagai Kompetitor ChatGPT, Begini Kata CEO Google
Peraturan tersebut harus mencakup berbagai aplikasi AI. Mereka tidak hanya mencakup chatbot tetapi juga sistem identifikasi biometrik. Aturan ini akan berdampak besar pada masa depan AI di UE.
Tetapi Uni Eropa tidak memiliki kekuatan untuk memblokir model bahasa seperti ChatGPT. Yang terakhir adalah salah satu model bahasa AI terbaik.
Dalam banyak kasus, ini adalah alat yang hebat untuk membantu memberikan tanggapan berdasarkan pola yang telah dipelajarinya dari sejumlah besar data teks. Peraturan Uni Eropa terkait dengan penggunaan data pribadi dan privasi tetapi tidak meluas ke pemblokiran langsung alat AI.
Baca Juga: Zeys Jadi Coach Timnas Mobile Legends di SEA Games 2023, KB Optimis Dapat Emas