Hitekno.com - Gelombang PHK massal masih terjadi di kalangan perushaan teknologi. Kali ini Zoom ikut serta melakukan PHK massal pada ribuan karyawan mereka.
Sejalan dengan mulai menurunnya WFH oleh perusahaan-perusahaan dan para karyawan telah kembali ke kantor, layanan Zoom pun mulai ditinggalkan.
Dampaknya berpengaruh pada perusahaan Zoom yang harus mengurangi beban mereka dengan memangkas sejumlah besar karyawan.
Baca Juga: Dell PHK Massal 6.650 Karyawan, Dampak Melemahnya Pasar PC
Dikutip dari Suara.com, pada Selasa (7/2/2023) Zoom mengumumkan rencana PHK massal pada 1.300 karyawan mereka.
Menurut laporan BBC, Rabu (8/2/2023) 1.300 karyawan yang kena dampak PHK massal tersebut mencapai sekitar 15 persen dari total seluruh karyawan Zoom sejauh ini.
Pemberhentian karyawan sebanyak ini dilakukan perusahaan seiring melambatnya pertumbuhan jumlah pengguna Zoom dan perolehan laba bisnis.
Baca Juga: Efisiensi Perusahaan, OLX Bakal PHK 15 Persen dari Total Karyawan?
Tidak hanya melakukan PHK kepada ribuan karyawan, perusahaan teknologi ini juga melakukan pemotongan gaji para petinggi.
Menurut CEO Zoom Eric Yuan, gaji dirinya dan petinggi manajemen Zoom lainnya akan dipotong selama perusahaan masih menjalani masa-masa sulit.
"Ketidakpastian perekonomian global dan dampaknya terhadap para konsumen membuat kami harus mengambil langkah yang diperlukan agar dapat bertahan," kata Yuan dalam pesan yang dikirimkan terhadap para karyawan.
Baca Juga: Ternyata Ada Startup yang Tega PHK Massal Karyawan Tanpa Pesangon
Langkah yang diambil Zoom tidak berbeda jauh dengan yang dilakukan perusahaan teknologi lainnya. Secara global, setidaknya 300 perusahaan teknologi telah memberhentikan 100.000 karyawan sejak awal tahun ini.
Popularitas Zoom
Layanan Zoom yang melonjak saat pandemi melanda, menjadikannya sebagai salah satu platform video conference terpopuler saat ini.
Baca Juga: Istrinya Habis Melahirkan, Karyawan Ini Malah Kena PHK Google, Kisahnya Pilu
Berbagai pembatasan bepergian dan kebijakan Work From Home atau WFH yang diberlakukan membuat platform video conference ini jadi pilihan.
Kala itu Zoom yang mendapatkan keuntungan lebih sebagai platform video telefoncerence yang sangat dibutuhkan untuk menunjang WFH.
Namun seiring mulai ramainya karyawan kembali ke kantor dan berkurangnya WFH, layanan Zoom pun makin ditinggkalkan pengguna.
Dampaknya, Zoom terpaksa melakukan PHK massal pada 1.300 karyawan mereka untuk bisa bertahan lebih lama lagi di industri. (Suara.com/ Mohammad Fadil Djailani)