Hitekno.com - Perkembangan teknologi memungkinkan Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan (AI) turut mempengaruhi beberapa aspek kehidupan modern. Kemampuan AI ternyata juga bisa digunakan untuk melakukan strategi pemasaran.
AI diklaim dapat mencapai target audiens dan membuat mereka agar loyal kepada sebuah brand.
Artificial Intelligence turut berdampak pada gaya hidup manusia. Hal ini disampaikan Edo Fernando, Country Head – Xapads Media.
Baca Juga: Apple Siapkan Fitur Pembelian Paylater, Ngutang iPhone Bakal Makin Mudah
Menurutnya, AI menjadi modal dalam meningkatkan nilai suatu brand atau merek dan syarikat periklanan, serta membuka peluang untuk lebih fokus terhadap hasil yang terukur
"Saat ini, pemilik merek sedang aktif mencari cara baru untuk berhubung dengan audiens mereka," ucapnya dalam keterangan resminya, Selasa (7/2/2023).
Di sini, dia percaya bahwa AI membawa manfaat kepada pengiklanan dan pencapaian target audiens yang berpotensi untuk diubah kepada pengguna setia pada merek.
Baca Juga: Tutorial Google Sheet: 3 Cara Freeze dan Unfreeze Kolom atau Baris
"AI membantu merek mengukuhkan strategi pemasaran efektif sambil meningkatkan pengalaman pengguna," ungkap Edo Fernando.
Suatu brand lebih tertarik dengan AI dan sudah mulai melakukan investasi lebih bijaksana, dalam mengukuhkan skala pengiklanan perusahaan mereka.
"AI membantu syarikat pengiklan untuk memasarkan produk dan merek secara terperinci, melayani preferensi pengguna dengan penawaran yang dipersonalisasi dan rekomendasi produk otomatis," jelasnya.
Baca Juga: Susul ChatGPT dan Bard, Baidu Kembangkan AI Bernama ERNIE
Hal ini menambah nilai pengalaman pengguna dan mendorong tingkat interaksi dan retensi yang lebih baik. Selain itu, berikut beberapa manfaat teknologi AI dalam pengembangan suatu brand.
1. Keamanan Merek dan Kewarasan dengan Pencegahan Penipuan
Ini membantu merek untuk menjaga keamanannya dengan hanya menyentuh audiens yang mendorong hasil yang berarti, mengoptimalkan kampanye, dan mengurangi pengeluaran yang menguras tenaga.
2. Internet of Things
IoT merekomendasikan konten preferensi mereka kepada orang-orang yang lebih selaras dengan semantik mereka.
Akibatnya, orang secara efektif merespons kampanye yang dipamerkan dan sering kembali ke merek untuk mencari lebih banyak penawaran dan konten.
AI hadir dengan dua jenis yaitu Machine Learning dan Big Data Analytics.
Kombinasi teknologi tersemat ini mendayakan kampanye sambil membuat operasinya lebih stabil.
Ketika sekelompok pengguna yang memiliki minat yang sama difasilitasi dengan penawaran yang disesuaikan dengan pilihan mereka, mereka hampir tidak beralih ke merek pesaing yang membolehkan pemasar membuat keputusan perusahaan yang logis.
"Kecerdasan Buatan adalah bagai mata air dalam periklanan dan pemasaran digital. Ia akan tetap ada dan bakal terus merevolusi ekosistem digital dengan lebih manjur," pungkasnya. (Suara.com/ Dythia Novianty)