Hitekno.com - Berbeda dari sejumlah startup lainnya yang mulai gulung tikar karena masalah ekonomi, startup asal Indonesia, Privy justru mulai melebarkan sayap ke pasar Australia.
Upaya Privy untuk melebarkan sayap ke pasar Australia ini dilakukan dengan membuka cabang pertamanya di negara tersebut. Langkah ini menjadi perkembangan yang baik untuk startup tanda tangan digital tersebut.
Dilansir dari Deal Street Asia, Marshall Pribadi selaku CEO dan Founder Privy menyebut bahwa pasar Australia adalah langkah penting yang menjadi pembuktian startup tersebut.
Baca Juga: Cara Gabung Jadi Driver Maxim Terkini 2023, Ini Syaratnya
Melihat pasar Australia, Marshall Pribadi yakin bahwa Privy akan semakin berkembang di negara tersebut. Kerja sama besar antara Privy dan Katalis pun dilakukan guna melancarkan usaha ekspansi perusahaan tersebut.
Lebih lanjut, tujuan Privy yang melebarkan sayap ke pasar Australia ini adalah bidang-bidang IT, properti dan energi yang cukup berkembang di negara tersebut.
Privy merupakan startup asal Indonesia yang menyediakan sertifikat digital. Perusahaan ini menjadi yang pertama mendapat pengakuan langsung dari KOMINFO.
Startup ini pertama kali berdiri pada tahun 2016 lalu. Misi utama perusahaan ini adalah untuk menghadirkan teknologi yang memberikan identitas tunggal pada penggunanya.
Ekspansi besar yang dilakukan Privy bersama Katalis ke pasar Australia disambut baik dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan Australia.
Baca Juga: Daftar Harga 9 HP Infinix Februari 2023 dari Sejutaan hingga Kelas Flagship