Hitekno.com - Perusahaan teknologi dan internet diterpa masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal dalam beberapa bulan terakhir. Setelah Yahoo, Disney mengumumkan bahwa mereka akan melakukan PHK massal ke ribuan karyawan.
Sebelum ini, perusahaan internet Yahoo memberikan kebijakan mengejutkan terkait "perampingan" pada salah satu unit bisnis periklanan.
Perwakilan Yahoo mengonfirmasi bahwa mereka bakal memberhentikan hampir seribu karyawan pada minggu ini. Terdapat sekitar 1.600 karyawan yang terkena PHK massal dari Yahoo hingga akhir tahun 2023.
Baca Juga: Sah, Akun Facebook Donald Trump Sudah Dipulihkan
CEO Disney Robert Iger, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan 7.000 orang karyawan.
PHK berjumlah sekitar 3 persen dari tenaga kerja global media dan hiburan diumumkan setelah Disney melaporkan hasil kuartalan yang melampaui perkiraan Wall Street.
Dikutip dari CBS News, PHK adalah bagian kebijakan dari Disney untuk menurunkan biaya sebesar 5,5 miliar dolar AS atau Rp 84 triliun.
Baca Juga: Android 14 Mulai Unjuk Gigi, Pembaruan di Sektor Apa Saja?
Disney akhir-akhir ini berjuang dalam hal pengeluaran untuk memikat pelanggan baru ke aplikasi Disney Plus.
Mereka mendapat persaingan sengit dari Netflix, HBO, dan lain-lain. "Dalam semangat kami untuk mengejar pelanggan, kami menjadi terlalu agresif dalam promosi kami," kata Iger.
Petinggi Disney mengungkap bahwa perusahaan ingin "lebih bersandar pada waralaba inti dan merek kami" sambil mengurangi biaya "untuk semua promosi yang kami buat".
Baca Juga: Startup Teknologi Ini Buat Pesawat Kargo Listrik Otonom Terbesar di Dunia
Pada 1 Oktober 2022, Disney mempekerjakan 220.000 orang. Sebanyak 166.000 karyawan bekerja di AS dan 54.000 di luar negeri.
Dalam laporan terbaru, pertumbuhan yang solid di taman hiburan Disney membantu mengimbangi kinerja yang lemah dalam bisnis streaming video dan filmnya.
"Sejak saya kembali menjadi CEO, saya telah menelusuri setiap aspek bisnis streaming untuk menentukan cara mencapai profitabilitas dan pertumbuhan. Jadi dengan mengingat tujuan itu, kami akan lebih fokus pada merek dan waralaba inti kami, yang telah secara konsisten menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Kami akan menyesuaikan strategi harga kami, termasuk pemeriksaan menyeluruh terhadap strategi promosi kami," kata Robert Iger.
Baca Juga: YouTube Uji Coba Fitur Baru, Pengguna Bakal Bisa Streaming TV?
Selain Disney dan Yahoo, sejumlah perusahaan raksasa lain juga telah mengumumkan kebijakan PHK. Deretan perusahaan tersebut adalah Meta (induk Facebook), Amazon, Google, Microsoft dan Twitter.