Hitekno.com - Saham Alphabet (induk Google) mengalami penurunan selama lima hari terakhir. Anjloknya saham Google disebabkan oleh perilisan Chatbot AI yang tak sesuai harapan.
Google mengumumkan layanan terbaru pada acara khusus yang membahas Artificial Intelligence atau AI (kecerdasan buatan).
Sayang, chatbot AI bernama Bard justru melakukan "blunder" sehingga saham Google turun tajam.
Baca Juga: Beri Salam Perpisahan, Zomato Cabut dari Indonesia
Saham perusahaan induk langsung anjlok hampir 8 persen. Ini menyebabkan nilai pasar perusahaan anjlok 100 miliar dolar AS atau Rp 1.518 triliun.
Saham milik Google turun hampir 8 persen menjadi sekitar 99,40 dolar AS (Rp 1,5 juta) pada Rabu (8/02/2023) setelah chatbot AI mereka menyajikan informasi tak akurat.
Saham Google kembali turun menjadi 94,57 dolar AS (Rp 1,43 juta) pada Sabtu (11/02/2023). Perusahaan mengalami tren penurunan saham 7,83 persen selama 5 hari terakhir.
Baca Juga: Mulai Februari, Telkomsel Lanjutkan Upgrade Layanan 3G ke Jaringan 4G LTE
Juru bicara Google mengungkap bahwa mereka akan memperhatikan feedback dari pengguna setelah peluncuran Bard. Mereka mengklaim bakal melakukan proses pengujian ketat untuk mengembangkan chatbot AI miliknya.
"Ini menyoroti pentingnya proses pengujian ketat, sesuatu yang kami mulai minggu ini. Proses pengujian akan menggabungkan feedback eksternal dengan pengujian internal Alphabet sendiri untuk memastikan tanggapan Bard memenuhi standar tinggi untuk kualitas, keamanan dan landasan informasi dunia nyata," kata juru bicara Google kepada Forbes.
Dikutip dari NPR, para eksekutif senior Google menyebut bahwa Bard sebagai "masa depan" perusahaan pada acara peluncuran Bard AI di Paris.
Baca Juga: Kolaborasi Free Fire dan Devil May Cry 5, Hadirkan Dante dan Nero
Informasi dari Bard yang tak akurat langsung viral di media sosial sehingga mengakibatkan turunnya saham Google.
Petinggi perusahaan masih bungkam terkait blunder Bard yang membuat saham anjlok. Meski begitu, CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa Bard akan tersedia secara eksklusif untuk "penguji terpercaya" sebelum merilis layanan AI ke publik dalam beberapa minggu mendatang.
Awal Mula Masalah
Baca Juga: Gara-Gara ChatGPT, Unduhan Microsoft Bing Melesat 10 Kali Lipat
Bard merupakan chatbot berbasis AI atau kecerdasan buatan yang diluncurkan sebagai pesaing ChatGPT.
Perlu diketahui, Microsoft adalah investor besar yang mendukung OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT. Melalui Twitter, iklan dari akun Google memperlihatkan pengguna yang bertanya kepada Bard.
"Penemuan baru apa dari James Webb Space Telescope (JWST) yang dapat saya ceritakan kepada anak saya yang berusia 9 tahun?" tanya salah seorang pengguna.
Chatbot AI Bard lantas menjawab bahwa Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) bisa mengambil exoplanet (planet terluar).
Layanan itu juga mengungkap bahwa gambar pertama exoplanet diambil menggunakan JWST. "Penemuan ini dapat memicu imajinasi anak tentang keajaiban alam semesta yang tak terbatas," ungkap Bard.
Padahal informasi tersebut salah besar. NASA mengungkap bahwa gambar exoplanet pertama diambil oleh Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) pada tahun 2004.
Cukup menarik menantikan persaingan chatbot AI dari Google dan Microsoft dalam beberapa bulan ke depan.