Pakar Ekonomi Ramalkan Kecerdasan Buatan Bisa Picu Pengurangan Upah Buruh dan Karyawan

Kecerdasan buatan seperti ChatGPT dan sejenisnya bisa memicu memurahnya upah pekerja.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 13 Februari 2023 | 13:31 WIB
Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Hitekno.com - Pada tahun 2013, ekonom Universitas Oxford Carl Benedikt Frey dan Michael Osborne memperkirakan bahwa hampir setengah dari semua pekerjaan di AS (47%) berada di bawah ancaman komputerisasi atau otomatisasi dalam satu atau dua dekade.

Dengan kata lain, mereka mengisyaratkan bahwa AI (kecerdasan buatan) akan mengurangi tenaga kerja di banyak industri.

Satu dekade kemudian (sekarang), otomatisasi adalah bagian dari hampir setiap industri, sementara layanan bertenaga AI seperti ChatGPT mengancam akan memakan banyak pekerjaan.

Baca Juga: 2 Hari sejak Diluncurkan, Pendaftar Akses Awal Bing Baru Tembus Jutaan

Frey sekarang berpendapat bahwa ChatGPT dan sejenisnya dapat menyebabkan upah yang lebih rendah bahkan jika pekerja berhasil berpegang teguh pada pekerjaan mereka.

Menurut Frey, komputer masih belum menggantikan setengah dari tenaga kerja di AS. Namun, trennya ada di sana. Dan, kedatangan ChatGPT mungkin baru saja memicunya.

Dia mengatakan otomatisasi akan menciptakan lebih banyak persaingan di berbagai industri, mendorong upah turun. Frey menunjuk pada pendapatan pekerja usia prima yang terus menurun untuk memaparkan bagaimana AI memengaruhi pekerjaan.

Baca Juga: Gara-Gara ChatGPT, Unduhan Microsoft Bing Melesat 10 Kali Lipat

"Menurut saya ada risiko bahwa ChatGPT membuat kita jauh lebih produktif dalam hal-hal yang mudah dilakukan, tetapi bagian yang sulit untuk diketahui adalah bagaimana kita dapat menggunakan AI untuk berinovasi yang kemudian memicu terciptanya pekerjaan baru dan industri baru," katanya seperti dilansir dari Android Headlines.

Frey menyamakan revolusi AI ChatGPT dengan Uber yang mengganggu pasar taksi. Dia mengatakan kedatangan layanan taksi online seperti Uber dan sejenisnya mengakibatkan lebih banyak taksi di jalanan.

Tetapi juga menyebabkan lebih banyak persaingan, sehingga mempengaruhi pemotongan upah sekitar sepuluh persen untuk pengemudi.

Baca Juga: Integrasi ChatGPT dan Bing Mulai Jalan, Apa Saja Kemampuannya?

"Uber tidak mengurangi permintaan pengemudi taksi," kata Frey.

"Ini membuat jumlah orang yang mengendarai mobil untuk mencari nafkah bertambah, tetapi mengurangi jumlah kapasitas pendapatan pengemudi petahana".

Dia mengisyaratkan bahwa ChatGPT juga akan berdampak pada industri kreatif seperti menulis, musik, seni, desain grafis, dan bahkan pemrograman komputer.

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB