Hadapi Sanksi AS, Huawei Alihkan Bisnis ke Infrastruktur Digital 5G

Pasar smartphone Huawei turun, perusahaan alihkan bisnis ke infrastruktur digital.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 14 Februari 2023 | 13:35 WIB
Logo Huawei. (Huawei)

Logo Huawei. (Huawei)

Hitekno.com - Sanksi Amerika Serikat membuat pasar smartphone Huawei turun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Raksasa teknologi asal China ini mengalihkan fokusnya dari bisnis smartphone ke infrastruktur digital berkonektivitas 5G.

Pemerintah AS mengklaim dan menuding Huawei sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Ini membuat Huawei dilarang memproduksi chip dengan teknologi AS dan kehilangan layanan penggunaan Google Play Service.

Baca Juga: Realme Siapkan HP Baru, Diprediksi Bawa Snapdragon 7 Plus Gen 1

Pasar smartphone Huawei turun drastis selama 3 tahun terakhir di mana perusahaan kini berjuang mengandalkan OS buatan mereka sendiri (HarmonyOS).

Laporan terbaru mengungkap bahwa Huawei tertarik membangun infrastruktur digital berbasis 5G.

Ilustrasi teknologi Smart Port dari Huawei. (Huawei)
Ilustrasi teknologi Smart Port dari Huawei. (Huawei)

Perusahaan tersebut mengandalkan Tianjin Smart Port yang didukung telekomunikasi 5G untuk menghindari sanksi AS dan menjalankan bisnisnya.

Baca Juga: Sanksi Brutal AS Ditujukan untuk Huawei, Qualcomm Ikut Angkat Bicara

Dikutip dari Gizmochina, Tianjin Smart Port adalah salah satu dari jenis pelabuhan (Port) yang menggunakan teknologi terbaru termasuk intelligent twins, autonomous driving, 5G, cloud computing, dan IoT.

Teknologi buatan Huawei diklaim dapat menciptakan sistem manajemen pelabuhan (Port) yang lebih terhubung, lebih cerdas, dan otonom.

Semua aplikasi bekerja sama, didukung oleh 'Smart Hub', yang mengelola operasi secara terpusat.

Baca Juga: 15 HP Huawei Dapat Update HarmonyOS 3 dengan Optimalisasi Lock Screen

Pelabuhan Tianjin adalah salah satu dari tujuh pelabuhan terbesar di dunia, dengan kapasitas peti kemas tahunan sebesar 20 juta TEU dan 20.000 karyawan.

Tianjin Smart Port merupakan smart terminal nol karbon yang terletak di tepi laut Bohai, China Utara. Saat pelabuhan menjadi digital, ini menghemat jutaan biaya operasi manual dan juga meningkatkan efisiensi operasionalnya.

Teknologi Smart Port membantu mengurangi biaya keseluruhan sebesar 30 persen. Setelah digitalisasi, pelabuhan membutuhkan staf 60 persen lebih sedikit dari sebelumnya.

Baca Juga: Spesifikasi Huawei MatePad SE: Tablet Rp 2 Jutaan dengan Layar 2K dan Harmony OS 3.0

Teknologi Smart Port memungkinkan mereka untuk mengontrol serta mengoperasikan perangkat seperti derek dermaga, derek gantri, penumpuk, dan forklift dari jarak jauh.

Huawei mempromosikan layanan digital berkemampuan 5G dan berencana menghadirkan otomatisasi dan solusi cerdas ke berbagai infrastruktur di China seperti tambang batu bara, pelabuhan, dan rumah sakit.

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB