Susul Microsoft, Opera Siap Integrasikan Browsernya dengan ChatGPT?

Tak cuma Microsoft, Opera juga ingin jejalkan ChatGPT ke browsernya, tapi fiturnya bakal beda.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 14 Februari 2023 | 15:52 WIB
Opera Browser. (Opera)

Opera Browser. (Opera)

Hitekno.com - Saat era baru perang browser terus berkecamuk menyusul raksasa pencarian seperti Google dan Microsoft membuat chatbot AI mereka sendiri, Opera juga membuat taruhan besar pada kecerdasan buatan dengan pengumuman terbaru dari fitur baru yang disebut "Shorten," yang menggunakan kekuatan ChatGPT untuk menghasilkan ringkasan halaman web dan artikel.

Dilansir dari Android Headlines, dengan tambahan Shorten, pengguna Opera sekarang akan memiliki akses ke ringkasan berpoin dari halaman web yang mereka lihat hanya dengan mengetuk ikon yang terletak di sebelah kanan bilah alamat. Namun, Jan Standel, VP pemasaran dan komunikasi, tidak merinci kapan fitur tersebut akan tersedia. Dia menyebutkan bahwa perusahaan sedang mengerjakan cara lain untuk meningkatkan pengalaman Opera dengan kecerdasan buatan. Namun detail pasti dari penambahan ini belum diungkapkan.

"Kami sangat senang melihat peluncuran cepat program pengembang untuk solusi seperti Google Bard, misalnya, dan mulai membangun dan meluncurkan pengalaman baru dalam penjelajahan web yang belum lama ini tampaknya mustahil untuk dicapai," kata Per Wetterdal, kepala kemitraan strategis dan AI Opera.

Baca Juga: Menjajal Microsoft Bing Baru yang Ditenagai ChatGPT, Secerdas Apa Sih?

Opera Mini. (ist)
Opera Mini. (ist)

Sejak peluncuran alat AI seperti ChatGPT dan pengumuman Microsoft tentang integrasinya ke dalam browser Bing-nya, raksasa mesin pencari seperti Google, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, takut akan dominasi mereka. Langkah Opera untuk memasukkan AI ke dalam browsernya ini datang pada minggu yang sama ketika Microsoft mulai mengirim undangan untuk melihat pratinjau browser Edge yang didesain ulang dengan "kopilot bertenaga AI" yang akan dapat meringkas halaman web.

Menanggapi persaingan ini, Google juga meluncurkan chatbot AI-nya sendiri bernama Bard, yang didukung oleh LaMDA (Language Model for Dialogue Applications). Namun, debut Bard kurang ideal karena memberikan tanggapan yang tidak akurat dalam demonstrasi perusahaan, mengakibatkan penurunan saham Alphabet lebih dari 8% dan kerugian $ 100 miliar dalam nilai pasar dalam satu hari.

Baca Juga: 2 Hari sejak Diluncurkan, Pendaftar Akses Awal Bing Baru Tembus Jutaan

Berita Terkait
Berita Terkini

Keberhasilan ini juga tercermin dari pertumbuhan transaksi hampir 30 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, diiringi peningk...

internet | 12:28 WIB

Notifikasi bawaan browser memang praktis, tapi nggak bisa dipungkiri kalau tampilannya terlalu standar....

internet | 21:05 WIB

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menghadirkan IDCamp Gen AI Bootcamp 2024: Generative Teacher dan IDCamp for Disabilities...

internet | 12:35 WIB

Spotify memiliki sejumlah fitur untuk para pengguna yang bisa dinikmati di liburan akhir tahun atau Natal dan Tahun Baru...

internet | 17:57 WIB

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB