Hitekno.com - Startup bernama Capsules berhasil membuat platform editing video berbasis AI atau kecerdasan buatan. Capsules baru saja memperoleh suntikan dana senilai 4,74 juta dolar AS atau Rp 72,2 miliar untuk mengomersialkan produk.
Mereka memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk digunakan dalam perangkat lunak pengeditan video.
Capsules mengklaim bahwa AI bisa meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengeditan pasca-produksi.
Baca Juga: Beredar Aplikasi ChatGPT Palsu, Berisi Malware Berbahaya
Dalam jangka panjang, Capsules menjelaskan bahwa teknologi semacam itu memungkinkan siapa saja untuk berkreasi membuat video, bahkan jika mereka bukan editor video profesional.
Startup yang berasal dari New York, Amerika Serkat ini didirikan pada tahun 2020. Mereka awalnya membuat alat perekam animasi GIF dan jejaring sosial Phhhoto.
Meski begitu, mereka akhirnya kalah bersaing dengan Boomerang Instagram. Setelah menutup aplikasinya pada tahun 2017, mereka beralih ke bisnis pemasaran berdasarkan pengalaman untuk live event yang disebut Hypno.
Baca Juga: Internet Explorer Resmi Dimatikan, Ganti ke Microsoft Edge
Pandemi yang melanda tahun 2020 langsung menghancurkan bisnis mereka. Tim akhirnya memutuskan untuk mendirikan Capsules, platform yang dimulai sebagai cara bagi merek untuk menjangkau komunitas di era pasca-COVID.
Platform ini menggunakan tanya jawab online dan cerita berbasis video. Pada tahun 2021, perusahaan rintisan tersebut mengumpulkan pendanaan awal 2 juta dolar AS untuk platform video kolaboratifnya dari Array Ventures, Bloomberg Beta, dan angel investor lain.
Data dari HubSpot menunjukkan bahwa video pendek akan tumbuh lebih cepat daripada format lainnya pada tahun 2023.
Baca Juga: Profil Startup Nodeflux, Perusahaan AI Computer Vision di Indonesia
Dikutip dari runch, lebih dari 90 persen pemasar mengatakan bahwa mereka berencana untuk mempertahankan atau meningkatkan investasi mereka dalam pembuatan video.
Tetapi permintaan akan video melebihi pasokan editor video profesional, catat salah co-founder dan CEO Capsule, Champ Bennett.
"Meskipun banyak tools video di pasar, kebutuhan tim perusahaan sebagian besar diabaikan. Tanyakan siapa saja di bidang pemasaran, komunikasi, atau apapun. Mereka akan memberi tahu Anda bahwa video pendek mengungguli semua format lain. Mereka juga akan memberi tahu Anda bahwa mereka tidak sering menggunakannya karena biaya dan kerumitan pembuatannya," ungkap Champ Bennett.
Untuk mengatasi tantangan ini, Capsule membangun AI Studio, yang berfokus pada pengeditan video pasca-produksi berbasis AI.
Platform menawarkan model difusi untuk menghasilkan gambar B-roll dari transkrip serta LLM generatif (model bahasa besar) yang meringkas teks dari transkrip.
Sistem bakal memamerkan bagaimana Anda dapat memilih blok teks dan kemudian membuat AI menghasilkan gambar otomatis berdasarkan materi yang diidentifikasi dalam teks yang disorot.
Petinggi Capsules mengklaim bahwa platform-nya dapat membantu meningkatkan brand awareness dan membuat kreator video 10 hingga 100 kali lebih produktif berkat AI.
Startup Capsules yang berbasis di New York ini telah mengumpulkan 6,75 juta dolar AS atau Rp 103 miliar sejak pertama kali didirikan.