Hitekno.com - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berhasil menyelesaikan proses refarming atau penataan ulang frekuensi 2,1 GHz. Penyelesaian refarming ini diklaim dapat melesatkan kecepatan internet dan meningkatkan pengalaman pengguna.
IOH menjelaskan bahwa alokasi frekuensi yang sebelumnya terpisah, kini menjadi berdekatan (contiguous). Hal tersebut membuat IOH dapat lebih maksimal dalam menghadirkan internet cepat untuk pelanggan.
Manfaat lainnya adalah untuk mengatasi kebutuhan lalu lintas data yang tinggi di masa depan dengan koneksi yang lebih stabil, dan memaksimalkan spektrum frekuensi yang ada.
Baca Juga: Susul Qualcomm dan Apple, MediaTek akan Ikut Perkenalkan Chipset dengan Komunikasi Satelit
Chief ology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Desmond Cheung, mengatakan proses tersebut merupakan bagian dari proyek integrasi jaringan IOH untuk memenuhi komitmen merger dalam meningkatkan kualitas jaringan yang lebih baik di Indonesia.
"Kami yakin pengalaman digital pelanggan akan semakin baik dan membuka berbagai potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (24/2/2023).
IOH telah menyelesaikan seluruh kewajibannya dalam periode 1 Desember 2022 hingga 7 Februari 2023 lalu yang telah diagendakan Kominfo.
Baca Juga: Vior Ngaku Diancam Setelah Putus dari Rekt, ONIC Siap Dampingi Proses Hukum
Penetapan pita yang berdampingan (contiguous) pada pita frekuensi radio 2,1 GHz ini merupakan bagian dari integrasi jaringan yang dilakukan oleh IOH secara bertahap, untuk memberikan pengalaman telekomunikasi digital pelanggan IM3 maupun Tri yang lebih baik lagi.
Klaster refarming yang berhasil diselesaikan dari sisi timur Indonesia mencakup provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Adapun untuk klaster bagian barat Indonesia mencakup wilayah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Baca Juga: Qualcomm Pamer AI Generator Gambar Ngebut, Ditenagai Snapdragon 8 Gen 2
Refarming yang telah dilakukan ini akan berpengaruh pada peningkatan pengguna 4G IOH dan berkontribusi pada peningkatan lalu lintas Data.
Menurut Desmond, refarming merupakan salah satu upaya mendorong efisiensi pemanfaatan frekuensi untuk kualitas layanan pita lebar (broadband) Indonesia yang lebih baik.
"Kami akan terus melanjutkan komitmen kami untuk memberikan pengalaman yang mengesankan (marvelous experience) kepada seluruh pelanggan dan stakeholder IOH,” tutup Desmond. (Suara.com/ Dythia Novianty)