Hitekno.com - Startup mobil bekas, Moladin, mengumumkan bahwa mereka melakukan PHK ke ratusan karyawan beberapa waktu lalu. Setelah pengumuman pemutusan hubungan kerja atau PHK, perusahaan rintisan yang menghadirkan marketplace jual beli kendaraan ini memperoleh pendanaan dalam jumlah besar.
Perlu diketahui, Moladin memberlakukan kebijakan PHK terhadap 360 karyawan. Itu merupakan 11 persen dari total jumlah pegawai yang dimiliki oleh startup Moladin.
Chief of Government Relations and Public Affairs, Hafif Assaf, menjelaskan bahwa mereka melakukan PHK demi keberlangsungan Moladin dalam jangka panjang.
Baca Juga: 3 Fitur Unggulan Infinix Zero 5G 2023, HP 5G Rp 3 Jutaan
"Manajemen mengambil keputusan yang sulit untuk mengakhiri hubungan kerja 360 karyawan, atau 11% dari total karyawan. Kami juga akan memberlakukan asuransi kesehatan bagi karyawan terdampak sampai akhir Mei 2023. Ke depannya, dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat melayani pelanggan dengan lebih baik dalam jangka panjang," kata Hafif Assaf melalui keterangan resminya, Kamis (9/2/2023), dikutip dari Suara.com.
Menurut laporan dari DealstreetAsia, startup Moladin memperoleh hampir 8 juta dolar AS (Rp 122 miliar) dari Ascend Capital yang berbasis di Singapura.
Startup ini terakhir kali mendapat 95 juta dolar AS (Rp 1,45 triliun) dalam pendanaan Seri B yang dipimpin oleh DST Global pada Mei 2022.
Baca Juga: Pengamat Prediksi 85 Persen Startup AI Akan Bertumbangan dalam 3 Tahun ke Depan
Investor utama memperoleh 50 juta dolar AS sementara East Ventures menyumbang hampir 20 juta dolar AS.
Setelah mengumumkan kebijakan PHK karyawan, Moladin berjanji bahwa mereka akan membantu mantan pegawainya untuk mencari pekerjaan baru.
Moladin mengklaim bahwa mereka membuat kemajuan yang signifikan dan membangun pasar mobil bekas omnichannel terkemuka di Indonesia.
Baca Juga: 4 Cara Mendapatkan Investor untuk Startup