Hitekno.com - Buat kamu yang baru saja terjun di dunia bisnis, kamu pasti akan sering mendengar istilah bootstrapping. Sebenarnya apa sih itu?
Bootstrap adalah proses membangun bisnis dari awal tidak bertujuan untuk menarik investasi dari pihak luar atau jika pun harus menggunakan pendanaan dari luar, maka akan dibatasi seminimal mungkin.
Bisanya, bootstrapping ini membeli dan menggunakan sumber daya usahanya dengan biaya pemilik bisnis tanpa berbagi ekuitas atau meminjam uang dalam jumlah besar dari bank.
Baca Juga:
Apa Itu Social Media Specialist? Ini Tanggung Jawab dan Skill yang Dibutuhkan
Bisa dikatakan, usaha yang menggunakan bootstrapping ini adalah usaha yang mandiri karena tak mau meminjam uang dari pihak luar.
Keuntungan dari bootstrap perusahaan adalah:
- Pemilik memiliki kendali penuh atas perusahaan, tanpa pengaruh luar dari investor atau orang yang memberikan modal.
- Usaha akan mandiri karena mengandalkan sumber daya yang ada, tanpa pinjaman. Bisanya, usaha yang demikian akan tahan banting.
- Pemilik akan mengelola uang dengan hati-hati sejak awal sehingga dapat menciptakan kebiasaan belanja yang cerdas.
Kekurangan dari bootstrap perusahaan adalah:
Baca Juga:
Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Apa Itu Social Media Strategist
- Pertumbuhan bisnis mungkin terbatas atau terhambat jika permintaan melebihi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan persediaan atau bahan mentah untuk dijual.
- Pengusaha menanggung hampir semua risiko keuangan dengan tidak berbagi beban dengan investor luar,.
Tips usaha yang memilih bootstrap
Jika kamu selaku pemilik usaha ingin memilih model bootstrap untuk usaha kamu, maka Hitekno.com telah merangkum beberapa tips yang mungkin akan berguna.
- Hindari menyewa ruang kerja sampai usaha benar-benar membutuhkannya.
- Jangan berbelanja secara banyak pada perabot dan peralatan kantor yang mahal. Beli bekas atau, jika masuk akal, sewa untuk menghemat uang.
- Barter dengan perusahaan lain untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan. Ini akan sangat hemat usang.
- Jika pemasok menawarkan diskon untuk pembayaran awal tagihan mereka, bayarlah terlebih dahulu.
- Bernegosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan lebih banyak waktu untuk membayar.
- Kalau bisa jangan berhutang, gunakan modal dan keuntungan sebaik mungkin untuk megembangkan bisnis kamu.
Cara Memasarkan produk untuk usaha model bootstrap
Baca Juga:
Tecno Phantom V Fold Akhirnya Meluncur, Dibanderol Murah dari HP Layar Lipat Samsung?
Karena bisnis bootstrap ini menekan pengeluaran sebanyak mungkin, maka kamu membutuhkan strategi cerdas untuk memasarkan produk.
Berikut ini Hitekno.com telah merangkum tips memasarkan produk untuk usaha model bootstrap.
- Tawarkan sampel produk atau layanan kamu secara gratis kepada prospek dan pelanggan, seperti konsultasi gratis selama 15 menit, atau perlengkapan perawatan sepatu kecil.
- Siapkan program hadiah untuk memberi insentif kepada pelanggan agar lebih sering berbelanja di tempat kamu.
- Buat daftar email pelanggan dan prospek yang dapat kamu hubungi.
- Mintalah testimoni pelanggan yang senang untuk digunakan dalam materi pemasaran di masa mendatang.
- Buat blog pemasaran untuk produk kamu sendiri.
- Buat media sosial agar calon pelanggan lebih mengenal produk kamu.
- Ikuti pameran bisnis yang diselenggarakan di kota-kota besar.
- Kalau perlu bayar influencer di bidang terkait untuk mempromosikan produk kamu.
Itulah penjelasan model bisnis bootstrapping yang harus dimengerti oleh pebisnis yang ingin sukses dengan usaha mereka sendiri.
Baca Juga:
Cara Membagi Halaman Menjadi 4 Bagian di Microsoft Word
Kontributor: Damai Lestari