Hitekno.com - Ada sederet startup agritech Indonesia yang mencuri perhatian beberapa waktu lalu. Mereka startup yang bergerak dalam bidang pertanian yang memanfaatkan kemajuan teknologi.
Indonesia telah dikenal sebagai negara agraris selama ratusan tahun, bahkan sebelum kemerdekaannya. Menengok pada tahun 2010-an, produksi pertanian Indonesia terancam. Kombinasi faktor-faktor seperti kelangkaan lahan, akses modal yang terbatas, dan harga pasar yang tidak menentu membuat generasi muda Indonesia enggan untuk bertani.
Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah petani di Tanah Air turun dari 35,7 juta pada 2018 menjadi 33,4 juta pada 2020. Menyikapi krisis tersebut, scene startup Indonesia mulai beraksi. Berbagai startup agritech seperti TaniHub, SayurBox, dan iGrow didirikan untuk memberikan solusi inovatif yang ditargetkan untuk memecahkan masalah utama di sektor pertanian.
Baca Juga: Profil Startup GajiGesa, Bantu Karyawan Kelola Gajian Lebih Baik
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), produksi pertanian Indonesia meningkat 2,59% di kuartal keempat 2021. Maka dari itu, pertanian menjadi sumber yang paling besar perannya untuk menjadi salah satu pilar perekonomian.
Kehadiran startup agritech juga dilihat sebagai sebuah harapan baru untuk membawa industri pertanian Indonesia naik level. Berikut Startup Agritech Indonesia yang tim HiTekno.com rangkum untuk kamu.
1. TaniHub
Baca Juga: Profil Startup eFishery, Pelopor Akuakultur di Indonesia
TaniHub adalah e-commerce untuk hasil tani yang bertujuan untuk menghubungkan petani dengan berbagai jenis usaha dan end-user (pembeli). Tidak hanya itu, TaniHub juga menciptakan harga terbaik.
Untuk produk yang dijual, TaniHub menjual berbagai macam sayur, buah, dan lauk berkualitas untuk kebutuhan makan harian. Dan menariknya lagi, TaniHub melayani pengiriman di banyak kota besar di Indonesia.
2. Eden Farm
Baca Juga: Profil Startup Nodeflux, Perusahaan AI Computer Vision di Indonesia
Eden Farm lebih fokus menyajikan produk terbaik dari petani lokal ke berbagai restoran dan warung makan di Indonesia. Startup yang didirikan pada tahun 2017 oleh David Gunawan ini memiliki tujuan agar bisnis kuliner Indonesia menggunakan bahan-bahan yang berasal dari petani lokal.
Berdasarkan informasi dari situs resminya, Eden Farm merupakan pemasok berbagai jenis sayuran dan bahan makanan seperti sayuran hidroponik, buah, dan bahan kering.
3. Habibi Garden
Baca Juga: Profil Startup Prosa.AI, Perusahaan Spesialis Natural Language Processing di Indonesia
Perusahaan startup agritech asal Indonesia ini memiliki tujuan untuk membangun peradaban melalui pertanian internet of things (IoT). Perusahaan ini memang menghadirkan solusi perawatan tanaman berbasis IoT.
Startup ini membantu menyediakan data up-to-date melalui smartphone. Ada sensor yang digunakan untuk membantu mendapatkan data tersebut. Data yang diberikan seperti kondisi tanah dan unsur hara pada tanaman.
Hal ini dapat membantu petani mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas dan mencegah gagal panen.
4. Crowde
Crowde adalah startup fintech yang didirikan oleh Yohanes Sugiyono Nugroho pada tahun 2015 yang berfokus pada pertanian yang memberdayakan petani Indonesia dengan teknologi dan modal.
Ribuan petani dan investor di seluruh Indonesia telah mempercayakan Crowde untuk mencapai apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ekosistem keuangan yang mudah bagi petani dapat menghubungkan investor yang mencari kesenangan dengan petani yang mengharapkan modal tumbuh, menciptakan lapangan kerja, dan membantu komunitas lokal.
5. Sayurbox
Sayurbox menjadi salah satu startup agritech paling populer di Indonesia. Didirikan pada tahun 2017 lalu, Startup agritech yang satu ini sukses mengembangkan konsep bisnis farm-to-table. Konsep ini memungkinkan konsumen mendapat sayuran segar langsung dari tangan para petani.
6. KedaiSayur
KedaiSayur didirikan pada tahun 2018 oleh Adrian Hernanto. Berdirinya KedaiSayur berawal dengan misi menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kehidupan pedagang sayur kecil
Layanan startup ini lebih fokus pada pendistribusian produk pertanian berupa sayuran kepada konsumen yang menginginkan sayur segar berkualitas baik. Adapun produk yang tersedia mencakup lebih dari 10.000 varian.
7. iGrow
iGrow merupakan startup yang memungkinkan pelaku usaha untuk bertani tanpa harus turun ke lahan pertanian sendiri untuk menanam. Cukup dengan mendaftar, memilih tanah dan jenis pohon, maka para pelaku usaha dapat menerima uang atas tanah tersebut.
Setelah lahan diolah dan panen, hasil pertanian bisa dijual dengan porsi 40% untuk pengguna, 20% untuk mitra pengelola perkebunan (petani), dan 20% untuk iGrow. iGrow didirikan pada tahun 2014. Kini iGrow telah diakuisisi dan masuk ke dalam grup LinkAja.
Itulah 7 startup agritech Indonesia yang bisa menjadi solusi di bidang pertanian. Perkembangan teknologi telah memberikan banyak peluang, termasuk di bidang pertanian. Semoga informasi ini bermanfaat.