Startup AI Gugat Twitter, Klaim Kerugian Capai Miliaran

Startup AI dan beberapa perusahaan lain menuntut Twitter di pengadilan.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 01 Maret 2023 | 19:53 WIB
Logo Twitter. (Twitter)

Logo Twitter. (Twitter)

Hitekno.com - Startup AI dan beberapa perusahaan lain menggugat Twitter di pengadilan. Mereka mengajukan tuntutan kepada Twitter karena perusahaan media sosial itu gagal membayar tagihan yang seharusnya dibayarkan.

Startup AI yang menyeret Twitter ke pengadilan tersebut adalah Writer Inc. Writer mengklaim bahwa Twitter tidak berhasil membayar tagihan sebesar USD 113.586 atau sekitar Rp 1,7 miliar.

Mereka adalah startup AI yang membantu karyawan menciptakan konten sesuai dengan standar perusahaan untuk merek, penulisan salinan, dan lainnya.

Baca Juga: 7 Startup Agritech Indonesia, Bantu Dorong Kesejahteraan Sektor Pertanian

Salah satu dari enam perusahaan yang menuntut Twitter di Amerika Serikat adalah Writer, karena Twitter diduga melanggar kontrak dan gagal membayar tagihan.

Mereka mengajukan tuntutan di California Superior Court. Sebelumnya, pada Oktober 2022, Twitter diakuisisi oleh Elon Musk dengan nilai pembelian sebesar USD 44 miliar.

Ilustrasi Twitter. (Pixabay/geralt)
Ilustrasi Twitter. (Pixabay/geralt)

Berikut ini adalah lima perusahaan lain yang menuntut Twitter dan dikutip pada Senin (27/2/2023):

Baca Juga: 8 Aplikasi Dating Selain Tinder, Siap Cari Jodoh Berkualitas Tahun 2023

  • Columbia REIT, yang memiliki bangunan di 650 California Street, gedung yang disewa oleh Twitter sebagai salah satu kantornya.
  • Private Jet Services Group, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan jet pribadi.
  • Blueprint Studios Trends, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perencanaan dan produksi acara.
  • Innisfree M&A, sebuah perusahaan konsultan yang bergerak di bidang merger dan akuisisi.
  • Analysis Group, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan konsultasi terkait litigasi untuk Twitter dan penasihatnya sebelum akuisisi oleh Musk.

Daftar di atas tidak termasuk Crown Estate, sebuah organisasi yang mengelola properti yang dimiliki oleh Raja Charles III.

Twitter juga telah terlambat membayar sewa kantor pusatnya di London, Inggris.

Menurut laporan dari Platformer, Twitter terlambat membayar tagihan dari perusahaan besar dan akhirnya memutus akses Slack untuk karyawan pada minggu ini. (Suara.com/ Ananda Saputra, sumber: website Lambe Turah)

Baca Juga: Pengamat Prediksi 85 Persen Startup AI Akan Bertumbangan dalam 3 Tahun ke Depan

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB