Hitekno.com - Saat masih mengandalkan Symbian dan OS milik mereka sendiri, Nokia pernah menjadi "Raja HP". Perusahaan asal Finlandia ini mengaku bahwa mereka telah mengubah strategi bisnis.
Mereka kini tak berfokus di pasar smartphone, melainkan ingin melebarkan sayap sebagai perusahaan teknologi.
Hal tersebut merupakan langkah Nokia yang semakin menjauh dalam persaingan perangkat mobile.
Baca Juga: POCO X5 Pro 5G Terima Update MIUI 14 Berbasis Android 13, Ini Fiturnya
Sebelumnya, Nokia mengaku bahwa mereka tak ingin menggarap HP flagship dan fokus ke smartphone entry-level.
Saat MWC 2023, perusahaan mengganti logo dan menjelaskan perubahan strategi pada tahun ini.
Dikutip dari situs resmi Nokia, perusahaan mengaku bahwa digitalisasi sudah meluas di berbagai bidang.
Baca Juga: Tutorial Update Nokia 5.4 ke Android 12, Ikuti Langkah-langkah Ini
Ini membuat industri membutuhkan teknologi jaringan. Nokia akan fokus ke bisnis jaringan B2B, cloud, hingga aplikasi metaverse.
Pada visi teknologi 2023 hingga 2030, Nokia sangat yakin bahwa dunia akan berpindah dari era 5G menuju 5G-Advanced dan 6G.
Biosensor dan fitur Augmented Reality bakal memainkan peran penting pada 7 tahun mendatang.
Baca Juga: Harga Rp 2 Jutaan, Nokia G22 Bawa Layar 90 Hz dan RAM 6 GB
"Pada tahun 2030, dunia akan mengalami transformasi yang signifikan. Tingkat adopsi teknologi global akan dipengaruhi oleh tren seperti kelestarian lingkungan dan keamanan siber. Kemajuan dalam semikonduktor, perangkat lunak, kecerdasan buatan (AI), dan pembelajaran mesin (ML) akan terus dipercepat. Namun pengembangan teknologi yang mendukung metaverse, cloud, dan Web3 akan berpotensi meningkatkan kualitas hidup dan pekerjaan kita," tulis Nokia dalam situs resminya.
Nokia menjelaskan bahwa cloud computing akan menjadi pusat internet masa depan yang berkelanjutan dan aman.
Teknologi blockchain, cryptocurrency, dan token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) bakal semakin populer.
Baca Juga: Nokia C22 dan Nokia C32 Akhirnya Rilis, Pakai Baterai Tangguh Tahan 3 Hari
Nokia juga akan terjun di metaverse industri, perusahaan dan tingkat konsumen.
Penyebaran teknologi tersebut akan membutuhkan perubahan mendasar dalam hal konektivitas. Itulah sebabnya Nokia berusaha memelopori evolusi jaringan dan cloud.