Hitekno.com - Dalam perlombaan menuju pengembangan teknologi 5G, raksasa teknologi China Huawei telah muncul sebagai pemimpin yang jelas, melampaui para pesaingnya termasuk Ericsson, Nokia, Qualcomm, dan Samsung.
Menurut laporan baru oleh ABI Research seperti dilansir dari Gizmochina, Huawei telah memberikan kontribusi paling signifikan terhadap inovasi teknis 5G dan paten penting standar 3GPP secara global.
Laporan ini mencantumkan 20 perusahaan teratas di pasar kontributor 5G, dengan Huawei memimpin paket dengan 15.266 kontribusi yang disetujui dan 43.753 total kontribusi.
Baca Juga: Italia Larang Penggunaan ChatGPT, Komunitas Teknologi Khawatir dengan Kebijakan Ini
Ericson mengikuti dengan 11.601 kontribusi yang disetujui dan 36.375 total kontribusi, sementara Nokia berada di urutan ketiga dengan 7.553 kontribusi yang disetujui dan 23.112 total kontribusi.
Namun, perlu dicatat bahwa ada lebih dari 400 perusahaan dan entitas yang berkontribusi pada standar 3GPP, dengan pembuat peralatan jaringan menjadi yang paling aktif di antara mereka.
Selain itu, saat ini ada lebih dari 210.000 paten penting standar 5G yang diumumkan secara global, dengan China menyumbang 40% dari mereka, menjadikannya pemimpin dunia dalam pengembangan paten 5G.
Baca Juga: Berapa Harga dari Realme GT Neo 5 SE? Chipset Apa yang Dipakai HP Ini?
Posisi kuat Huawei di pasar kontributor 5G dapat dikaitkan dengan investasinya yang signifikan dalam R&D. Pada tahun 2022, perusahaan menghabiskan 61,5 miliar yuan, yang menyumbang 25,1% dari total pendapatannya pada tahun sebelumnya.
Sebagai hasil dari investasi ini, Huawei telah mampu mempromosikan standar baru pengembangan infrastruktur jaringan, memberikan bantuan yang lebih baik kepada pelanggan globalnya.
Dengan kemajuan teknologi ini, Huawei sekarang melihat melampaui 5G menuju 5.5G, teknologi yang belum diadopsi oleh saingan utamanya, Ericsson dan Nokia.
Baca Juga: 6 Item Build Valentina Tersakit 2023 ala Top Global Mobile Legends, Win Rate Tinggi!
Masa depan pasar kontributor 5G tentu menarik, dan masih harus dilihat bagaimana Huawei dan para pesaingnya akan terus mendorong batas-batas pengembangan infrastruktur jaringan.