Hitekno.com - Tiga orang yang diduga menyebarkan berita hoaks terkait baju impor bekas atau thrift bisa dibawa pulang oknum polisi menjadi tersangka. Salah di antaranya adalah IAS pemilik akun Twitter @Askrlfess.
Polisi kemudian mengembangkan kasus ini dengan menangkap EW dan AM, yang juga berperan dalam membuat narasi tersebut. Simak duduk perkara admin menfess jadi tersangka di kasus polisi bawa pulang baju sitaan berikut ini.
Kronologi peristiwa
Baca Juga: Rekap Hasil MPL Playoff
Kejadian ini bermula ketika akun base Twitter @Askrlfess mencuitkan soal dugaan polisi membawa pulang baju sitaan pada 30 Maret 2023. Cuitan itu juga menyertakan foto puluhan baju impor bekas yang disita aparat kepolisian.
"[Askrl] Bayangin barangmu disita terus dikasih ke orang-orang. Padahal kamu sendiri ngurus izinnya ribet wkkwkwk," bunyi cuitan akun itu.
"Ngakak banget punya aa katanya 'gausah beli baju lebaran. Di kantor banyak barang-barang sitaan nanti di bawa pulang', resiko punya aa kerja di Dirkrimsus ya gini," bunyi narasi dalam foto.
Baca Juga: Pengobatan Ida Dayak Viral dan Jadi Perbincangan, Begini Tanggapan Dokter
Cuitan itu dalam sekejap langsung viral dan jadi perhatian publik. Tak sedikit warganet yang meninggalkan komentar mengomentari hal tersebut.
Polisi gerak cepat tangkap 3 tersangka
Pihak kepolisian kemudian mengusut cuitan itu. Dari hasil penyelidikan, ada tiga orang yang dijadikan tersangka.
Baca Juga: Apakah Naruto Tewas setelah Time Skip Boruto?
Pertama ada IAS, admin @Askrlfess yang ditangkap di Cebongan, Salatiga, Jawa Tengah. Kedua ada EW, pengirim konten capture ke @Askrlfess yang ditangkap di Balikpapan.
Ketiga AM, si pembuat status WA yang ditangkap di Sukabumi. AM diduga membuat status WhatsApp hoaks itu karena kebencian pada oknum polisi.
Polemik penangkapan admin Twitter
Baca Juga: Jadwal MPL Playoff Hari Ini: Ada ONIC vs Alter Ego
Masalahnya, akun base di Twitter dikelola oleh admin dengan sistem bot. Diketahui bot kerap dimanfaatkan pengguna untuk membuat akun yang bisa menayangkan tweet secara otomatis dan terjadwal, berdasarkan program yang telah ditentukan sebelumnya.
Sontak warganet mengkritik aparat kepolisian yang menangkap admin Twitter @Askrlfess. Pasalnya dengan sistem bot, admin menfess pun sebenarnya tidak tahu-menahu terkait postingan yang dikirim di menfess.
"Di berita lain tadi gak bener soal kasus barang sitaan dibawa pulang, pengakuan yang bikin story dia bikin itu karena benci sama polisi. Tapi ini baru baca kalau admin menfess ini juga malah ikut ketangkap. Gak jelas banget ini, kasian yaaa adminnya yang gak tahu apa-apa," tulis netizen.
"Lohhh? Gue kira yang ditangkep yang bawa barang, wah gilak sih," kritik netizen.
"Polisi se awikwok itu kah sampai admin dari sebuah akun yang dijalankan bot yang ditangkap? Like LU SERIUSAN SE-GAK TAHU TEKNOLOGI SAMPAI SE-AKSGWTGQBAH ITU? BUSET," seru netizen yang lain. (Suara.com)