Reli Bitcoin Masih Akan Berlanjut? Begini Prediksi Analis

Beberapa analis memprediksi perkembangan Bitcoin pada Q2 2023.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 15 April 2023 | 22:23 WIB
Ilustrasi Bitcoin. (Pixabay)

Ilustrasi Bitcoin. (Pixabay)

Hitekno.com - Bitcoin (BTC) mengalami tren kenaikan pada kuartal pertama 2023. Harga Bitcoin sempat menembus 30 ribu dolar AS pada awal April meski kemudian sedikit menurun.

Beberapa analis dan trader terkenal memberikan pendapatnya terkait perkembangan BTC pada kuartal kedua.

Alkesh Shah dan Andrew Moss, strategis Bank of America, memprediksi bahwa reli harga Bitcoin yang mengesankan pada tahun 2023 masih berpotensi berlanjut.

Baca Juga: Jika Borong Kripto SHIB pada 2020, Sang Pemilik Untung Drastis di Tahun Ini

Padahal BTC pada awal April diperdagangkan pada US$27.500 atau turun lebih dari 2 persen.

Ramalan ini didasarkan pada aliran dana yang baru-baru ini antara bursa kripto dan dompet digital pribadi.

Ilustrasi Bitcoin. (Pixabay)
Ilustrasi Bitcoin. (Pixabay)

Dalam satu minggu sebelum 4 April, total bersih US$368 juta BTC dipindahkan ke dompet pribadi, menandai pengaliran Bitcoin keluar bersih terbesar kedua dari bursa kripto selama tahun ini.

Baca Juga: Aplikasi PINTU Edukasi Kripto dan Blockchain ke Tiga Kampus Besar

Pendapat Beberapa Ahli Terkait Reli Harga Bitcoin

Shah dan Moss percaya bahwa tren ini menunjukkan penurunan tekanan jual karena investor biasanya memindahkan token dari dompet bursa ke dompet pribadi ketika mereka berencana untuk memegang atau “HOLD” (menggenggam) mereka.

Dikutip dari Blockchainmedia.id (jaringan Suara.com), reli harga bitcoin telah mengalami apresiasi harga yang kuat dalam beberapa bulan terakhir, dengan kenaikan 70 persen dalam kuartal terakhir dan kenaikan 43 persen dalam satu bulan terakhir saja.

Baca Juga: Pegawai Perusahaan Kripto Ini Ungkap Kedok Aksi Hacker Plat Merah, Duitnya Diduga Dipakai Riset Senjata Nuklir

Tetapi, harga BTC tidak berhasil naik di atas US$29.000 dalam beberapa minggu terakhir karena investor mempertimbangkan kegagalan perbankan yang terjadi pada beberapa minggu terakhir dan indikator ekonomi baru yang tidak meyakinkan.

Namun, analis pasar senior di pembuat pasar valuta asing Oanda yaitu Edward Moya mengatakan Bitcoin membutuhkan katalis bullish untuk menembus di atas level US$30.000.

Tetapi sampai terdapat beberapa argumen serta kasus penggunaan yang signifikan dibuat untuk Bitcoin, maka harga BTC hanya dapat berkonsolidasi di sekitar pertengahan US$20.000,” ujar Moya.

Investor cryptocurrency terkemuka yaitu Mike Novogratz, membagikan pemikirannya tentang kenaikan Bitcoin di atas $30.000 dalam sebuah wawancara CNBC baru-baru ini.

Menurutnya bahwa kenaikan reli harga Bitcoin tersebut tidak didorong oleh investor institusional, melansir dari U.Today.

John Bollinger, pencipta Bollinger Bands dan analis teknikal terkenal, juga memberikan pandangannya, mengusulkan bahwa Bitcoin berada di ambang mengalami squeeze.

Sentimen ini diulangi oleh trader terkenal Peter Brandt, sehubungan dengan kenaikan Bitcoin menjadi US$29.000, mengeluarkan prediksi melalui Twitter bahwa terjadi breakout yang segera bagi mata uang kripto utama tersebut.

Berita Terkait
Berita Terkini

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB

Berbagai kemampuan ditawarkan ZohoCRM for Everyone....

internet | 15:09 WIB

Portofolio baru Dell ini dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas organisasi dan karyawan di Indonesia memasu...

internet | 14:41 WIB