Hitekno.com - Kripto memecoin Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE) mendapatkan perhatian pada tahun ini. Berdasarkan data, banyak pembeli yang menahan atau Holder SHIB justru merugi.
Sebagai informasi, harga Shiba Inu (SHIB) anjlok semasa pandemi dan mencapai US$0,000000000082 pada tanggal 1 September 2020.
Apabila pembeli memborong SHIB pada tahun tersebut, ia akan untung besar pada 2023.
Baca Juga: Exchange Bitrue Diserang Hacker, Kripto Senilai Ratusan Miliar Rupiah Hilang
Meski begitu, banyak orang yang membeli memecoin SHIB antara bulan Agustus 2021 sampai Mei 2022 di mana SHIB memiliki posisi harga lebih tinggi dari harga saat ini.
Terdapat 62 persen Holder token SHIB yang sekarang merugi atau boncos-boncos di atas kertas. Itu merupakan angka cukup besar karena melibatkan lebih dari 50 persen investor SHIB sendiri.
Berdasarkan laporan Watcher News, meski di tahun 2023 sebagian besar aset kripto mengalami lonjakan pada harganya, tetapi Shiba Inu menunjukkan pertumbuhan hijau yang lambat.
Baca Juga: Pentingnya Deskripsi Toko Online untuk Meningkatkan Kepercayaan Pembeli
Pantauan dari IntotheBlock, saat ini masih ada lebih dari setelah total Holder SHIB yang berada di posisi merugi, sekitar 62 persen. Selain itu, hanya ada 33 persen Holder yang untung dan 5 persen yang di kisaran modal mereka.
Tetapi yang menarik adalah, ada sekitar 67 persen Holder SHIB yang memegang token untuk jangka panjang, telah bertahan lebih dari satu tahun tanpa melikuidasi token mereka.
Selain itu, ada 30 persen Holder yang memegang token SHIB selama satu hingga 12 bulan, dan hanya ada 3 persen yang baru memegang token kurang dari satu bulan.
Baca Juga: FTX Bangkrut Bikin Industri Kripto Kalang Kabut, Perusahaan BlockFI Ikut Terseret
Dalam tiga hari terakhir, harga SHIB bergerak cukup positif, bertumbuh sekitar 3,86 persen yang tampak bersiap untuk mencetak tertinggi baru 6-minggu.
Untung membalik kerugian para investor yang merugi, harga SHIB perlu setidaknya mendekati harga ATH-nya, yang tentu butuh perjuangan keras dari pengembang dan komunitas.
Dikutip dari Blockchainmedia.id (jaringan Suara.com), investor kini menantikan peluncuran versi mainnet dari jaringan layer-2 Shibarium, untuk memaksimalkan perubahan pada ekosistem. Ini akan menghadirkan transaksi yang lebih cepat dan murah.
Angka burn rate SHIB telah melesat hingga 30.981 persen di akhir pekan (14/4/2023), atau telah menghilangkan sekitar 1,5 miliar token dari peredaran untuk selama-lamanya.
Dengan lonjakan burn rate yang tinggi tersebut, komunitas bersemangat untuk melihat pencapaian yang lebih tinggi di pekan depan, di angka 2 miliar token.
Yang menarik, transaksi besar tersebut telah terjadi dalam satu transaksi tunggal, yang kemungkinan membutuhkan peran investor whale agar dapat terjadi kembali, atau lebih besar, di masa mendatang.
Tetapi, kenaikan burn rate yang luar biasa ini tidak begitu berpengaruh pada harga SHIB, karena hanya mampu bergerak naik perlahan saja hingga pada saat penulisan.