Hitekno.com - Elon Musk resmi menunjuk Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter baru pada Jumat (12/05/2023) lalu. Analis menilai bahwa keputusan Elon Musk mengangkat petinggi Twitter anyar sangat tepat.
Elon Musk dapat menghilangkan gangguan besar di pikirannya dan memungkinkan ia fokus kepada Tesla.
Perusahaan diketahui telah berjuang atas penurunan permintaan pada kendaraan listrik.
Baca Juga: Elon Musk Pernah Ketemu Jokowi dan Luhut, Tesla Malah Pilih Bangun Kantor di Malaysia
Analis berpendapat bahwa Elon Musk dapat memberikan perhatian penuh kepada Tesla sehingga orang terkaya di dunia itu bisa "menenangkan" para investor.
"Saya sangat senang menyambut Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter yang baru. Ia akan fokus pada operasi bisnis sementara saya fokus pada desain produk dan teknologi baru. Berharap untuk bekerja sama dengan Linda untuk mengubah platform ini menjadi X, aplikasi segalanya," kata Elon Musk pada 12 Mei 2023.
Saham Tesla mengalami penurunan sekitar 13 persen dalam 6 bulan terakhir. Ini sempat naik sekitar 2 persen menjelang pengumuman CEO Twitter anyar.
Baca Juga: Gara-Gara Fitur Autopilot, Tesla Digugat Pemegang Sahamnya
Saham tersebut mengalami tahun terburuknya pada tahun 2022, kehilangan 65 persen, di tengah penawaran Musk yang terus-menerus untuk Twitter.
Sejak Musk membeli Twitter dalam kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS, investor Tesla khawatir bahwa dia mungkin tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada perusahaan.
"Ini adalah kabar positif bagi pemegang saham Tesla karena Elon Musk kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak waktu perusahaan kendaraan listrik," kara Gene Munster, Managing Partner di Deepwater Asset Management, dikutip dari NDTV.
Baca Juga: Persaingan Makin Ketat, Tesla Disinyalir Siapkan Mobil Listrik Murah
Musk mengatakan pada hari Kamis bahwa dia telah menemukan CEO baru untuk Twitter, tanpa menyebutkan nama orang tersebut.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa eksekutif Comcast NBCUniversal Linda Yaccarino sedang dalam pembicaraan untuk peran teratas di platform media sosial.
Meskipun Twitter telah menyita banyak waktu Musk sejak pengambilalihannya, dia masih aktif mengelola beberapa bisnis lain seperti SpaceX dan Neuralink.
Elon Musk baru-baru ini membentuk perusahaan AI bernama TruthGPT untuk menghadapi ChatGPT OpenAI dan Bard Alphabet.
Keterlibatan Musk dengan Twitter cukup kacau. Dia telah memangkas ribuan pekerja di Twitter dan memecat tim eksekutif puncak, termasuk CEO-nya.
Kehadiran Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter baru diharapkan dapat "memperbaiki" kekacauan yang dibuat Elon Musk dan meningkatkan pendapatan di sektor iklan.