Hitekno.com - Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) kini telah berkembang ke berbagai aspek. Perusahaan mengungkap bahwa Google Search telah dilengkapi dengan genarative AI.
Meski begitu, Google berkomitmen bahwa mereka tidak akan mematikan search engine atau mesin pencari yang menjadi andalan perusahaan pada saat ini.
Fitur generative AI pada Google Search berfungsi sebagai ringkasan jawaban atas pertanyaan yang dimasukkan ke dalam mesin pencari Google.
Baca Juga: Nvidia dan MediaTek Disinyalir akan Kerjasama dalam Pembuatan Chipset Mobile
Mesin penelusuran versi baru ini akan merespons kueri dengan cuplikan yang dihasilkan AI dari informasi kunci yang difilter.
Fitur lainnya mencakup pencarian produk. Saat pengguna mencari suatu produk, Google Search tidak hanya memunculkan "faktor yang perlu dipertimbangkan", tetapi juga deskripsi produk dan ulasan serta informasi hingga gambar terbaru.
Dengan kata lain, generative AI pada Google Search membuat pencarian lebih ringkas sehingga pengguna dapat mempersempit hasilnya.
Baca Juga: ChatGPT vs Google Bard, Mana AI ChatBot yang Terbaik?
"Dengan kemampuan AI generatif baru di Google Search, kini kami melakukan lebih banyak pekerjaan dari penelusuran, sehingga pengguna dapat memahami topik dengan lebih cepat, mengungkap sudut pandang dan wawasan baru, serta menyelesaikan berbagai hal dengan lebih mudah," tulis Google melalui akun Twitter @searchliaison.
Namun, Google masih memberi pengguna ruang untuk memilih keputusan akhir saat menggunakan Google Search. Walau begitu, tak sedikit publik yang khawatir jika kemunculan generative AI akan membunuh Google Search itu sendiri.
Dikutip dari Suara.com, penggunaan AI pun sebenarnya telah ada di Google Search sejak 2015. Namun, fungsinya tidak sama seperti generative AI bergaya ChatGPT yang menghasilkan teks atau gambar sebagai tanggapan atas permintaan pengguna.
Baca Juga: Zoho Integrasikan ChatGPT dengan Zia, Perkuat Kemampuan AI Generatif
Google sebelumnya meluncurkan sistem AI pertamanya untuk Search bernama RankBrain. Ini adalah sistem deep learning yang membantu peringkat hasil pencarian teratas dan terus menjadi salah satu sistem AI utama yang mendukung Search saat ini.
Menurut laporan dari Wired pada Sabtu (13/5/2023), Google kemudian memperkenalkan neural matching ke Search pada 2018 yang membantunya memahami representasi konsep dalam kueri dan halaman.
Selanjutnya pada 2019, Google menciptakan BERT. Itu adalah LLM transformator yang mirip dengan GPT. Sistem tersebut masih memainkan peran penting di hampir setiap kueri bahasa Inggris di Google Search sekarang dengan membantu sistem memahami bagaimana kombinasi kata mengekspresikan arti dan maksud yang berbeda.
Baca Juga: Manfaatkan ChatGPT, Pria Ini Mampu Bikin Token Kripto dan Sukses Besar
Namun, rencana besar Google untuk memasukkan lebih banyak AI ke dalam mesin pencarinya belum selesai. Dilaporkan perusahaan raksasa tersebut sedang membangun mesin bertenaga AI baru dengan nama Magi, menurut laporan dari The New York Times.
Meskipun rencana ini tidak diumumkan selama I/O 2023, Google mungkin akan segera memulai pengujian dengan Magi yang memperluas akses ke 30 juta pengguna pada akhir tahun ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)