Hitekno.com - Laporan tren kerja tahunan dari Microsoft telah menyoroti tiga wawasan kunci yang perlu dipahami oleh para pemimpin bisnis. Laporan ini berfokus pada dampak AI terhadap produktivitas dan pandangan pekerja migran di seluruh dunia.
Dilansir dari Gizmochina, laporan ini mengungkapkan bahwa sejumlah besar pekerja khawatir tentang dampak AI terhadap pekerjaan mereka, dengan 49% mengungkapkan kekhawatiran.
Namun, laporan juga menekankan kekuatan transformasional AI dan potensinya untuk mengurangi beban digital.
Baca Juga: Gandeng Xiaomi, MediaTek Luncurkan Dimensity 8200 Ultra, Sektor Fotografi Jadi Kartu As
Beban digital merujuk pada datangnya informasi yang sangat banyak, email, pertemuan, dan pemberitahuan yang telah melampaui kapasitas manusia untuk ditangani dengan efektif.
Beban digital ini tidak hanya memengaruhi produktivitas individu, tetapi juga menghambat inovasi dan pemikiran strategis.
Menurut survei, 64% responden kesulitan menemukan waktu dan energi untuk menjalankan pekerjaan mereka, yang mengakibatkan penurunan kreativitas dan produktivitas bisnis secara keseluruhan.
Baca Juga: Situs Kalkulator Perbandingan Tinggi Badan, untuk Bandingkan Tinggi Badan Sendiri dengan Orang Lain
Hari kerja menjadi semakin berat, dengan 68% orang menyatakan bahwa mereka kekurangan waktu yang fokus untuk bekerja tanpa gangguan.
Kebutuhan yang terus-menerus akan komunikasi, pencarian informasi, dan menghadiri pertemuan telah mengakibatkan kesempatan yang terlewatkan dan produktivitas yang menurun.
Secara rata-rata, karyawan menghabiskan 57% waktu mereka dalam pertemuan, email, dan obrolan, hanya meninggalkan 43% untuk pekerjaan kreatif sebenarnya.
Baca Juga: Samsung Siap Usung Solid State Battery secara Massal, Hadir di Kendaraan Listrik dan Smartphone
AI dapat menjadi solusi untuk tantangan produktivitas ini dengan memungkinkan alur kerja yang hemat waktu dan efisien energi.
Dengan mengotomatisasi tugas-tugas repetitif dan menyederhanakan pengelolaan informasi, AI dapat menghemat waktu berharga bagi karyawan untuk fokus pada inovasi dan pemikiran strategis.
Selain itu, alat berbasis AI (seperti Microsoft Teams yang telah diremajakan) dapat meningkatkan efisiensi pertemuan dan memberikan wawasan dan data berharga untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Menariknya, survei mengungkapkan bahwa karyawan lebih bersemangat untuk AI mengurangi beban kerja mereka daripada takut kehilangan pekerjaan.
Mereka melihat AI bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai alat yang dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kelelahan. Pekerja migran, khususnya, bersedia mengadopsi AI untuk berbagai aspek pekerjaan mereka, termasuk tugas administratif, analitis, dan bahkan kreatif.
Pemimpin bisnis memahami potensi AI untuk memberdayakan tenaga kerja mereka daripada menggantikannya. Mereka memprioritaskan penggunaan AI untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan manfaat karyawan, menghilangkan aktivitas yang bernilai rendah, dan mempercepat tenaga kerja mereka. AI dianggap
sebagai alat berharga yang dapat melengkapi kemampuan manusia, membebaskan karyawan dari tugas-tugas sepele dan memungkinkan mereka fokus pada aspek pekerjaan yang lebih bermakna dan kreatif.
Saat dunia semakin memasuki era AI, penting bagi para pemimpin bisnis untuk mengadopsi AI dengan cepat dan bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan kemampuan AI, organisasi dapat membebaskan kreativitas, mendorong pertumbuhan produktivitas, dan menciptakan nilai baru.
Laporan Microsoft ini berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin untuk menjelajahi lanskap AI dan memanfaatkan potensinya untuk membentuk masa depan kerja dengan positif.