Bukan Diganti Pakai AI, Google Rekrut Karyawan Murah dari Luar Negeri Usai Lakukan PHK Massal

Rupanya karyawan yang dipecat tak digantikan oleh AI, melainkan dengan karyawan berupah murah dari luar negeri.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 22 Mei 2023 | 15:03 WIB
Logo Google. (Google)

Logo Google. (Google)

Hitekno.com - Beberapa perusahaan teknologi terbesar seperti Google, Meta, Amazon, Microsoft, dan Salesforce telah merekrut pekerja asing hanya beberapa minggu setelah PHK massal karyawan mereka hingga  ribuan orang, menurut laporan yang diterbitkan.

Dilansir dari NYPost, Google, yang telah melakukan pemecatan terhadap sekitar 12.000 karyawan awal tahun ini, mengajukan aplikasi untuk pekerja asing dengan gaji rendah untuk datang ke Amerika Serikat dan mengisi peran teknologi yang sangat spesialis di perusahaan, menurut laporan dari jurnalis investigasi Lee Fang.

Mesin pencarian yang dimiliki oleh Alphabet ini mengajukan aplikasi untuk puluhan pekerja asing yang ingin mengisi peran seperti insinyur perangkat lunak, konsultan analitis, peneliti pengalaman pengguna, dan lainnya, tulis Fang dalam buletin Substack-nya pada hari Selasa.

Baca Juga: Ini Peraturan yang Membuat BTK Tak Jadi Tampil di MSC 2023, Tiket Dipegang Outplay

Anak perusahaan Google, Waymo yang bergerak di bidang mobil otonom juga mendapatkan persetujuan pemerintah untuk aplikasi visa H-1B untuk pekerjaan di bidang teknik, menurut Fang.

Pekerja asing yang baru direkrut ini akan mulai bekerja di perusahaan mulai tanggal 17 Agustus, tulis Fang.

"Kami terus merekrut untuk peran-peran yang sangat spesialis, sebagian besar dari warga Amerika," kata juru bicara Google kepada The Post.

Baca Juga: Alasan MobaZane dan BTK Batal ke MSC 2023, Digantikan OutPlay

"Pekerjaan-pekerjaan ini tidak menggantikan peran-peran yang terkena dampak dari pengurangan jumlah karyawan kami. Visa migrasi terampil H-1B yang kami ajukan sebagian besar adalah untuk pekerja asing yang sudah bekerja di perusahaan di Amerika Serikat dan visa mereka yang sekarang akan segera berakhir."

Perusahaan lain seperti Meta, Amazon, Zoom, Salesforce, Microsoft, dan Palantir juga mengajukan lebih banyak aplikasi H-1B, menurut Fang.

Baca Juga: BTK Batal ke MSC 2023, Resmi Digantikan OutPlay

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB