Mantan Petinggi Google Sebut AI Bisa Musnahkan Manusia, Ngeri!

Ia berujar bahwa suatu saat bisa saja kecerdasan buatan menganggap manusia sebagai pengganggu.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Senin, 22 Mei 2023 | 15:51 WIB
Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Ilustrasi AI atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Hitekno.com - Seorang mantan eksekutif di Google mengatakan bahwa mesin yang didukung kecerdasan buatan suatu hari nanti bisa melihat manusia sebagai "sampah" dan dapat menciptakan "mesin pembunuh" yang mirip dengan yang digambarkan dalam film fiksi ilmiah.

Dilansir dari NYPost, Mo Gawdat, yang pernah menjabat sebagai chief business officer untuk divisi riset dan pengembangan rahasia Google, X, mengatakan bahwa dia takut dengan skenario masa depan di mana kecerdasan buatan memutuskan untuk menghancurkan umat manusia, meskipun saat itu masih "sedikit jauh".

Gawdat mengatakan bahwa masa depan bisa terlihat seperti dalam "I, Robot", film tahun 2004 di mana Smith melawan pasukan mesin yang merencanakan konspirasi untuk menundukkan umat manusia.

Baca Juga: Item Calamity Reaper dan Shadow Twinblades Dihapus, Apa Penggantinya di Mobile Legends?

Kecerdasan buatan bisa menciptakan terminator ini karena akan mampu "menghasilkan daya komputasi sendiri dan melakukan instalasi melalui lengan robotik".

"Ia memiliki kemampuan untuk menciptakan mesin pembunuh karena manusia menciptakannya, jadi kecerdasan buatan mungkin menggunakannya untuk menetapkan agenda seperti dalam film 'I, Robot'," kata Gawdat kepada podcast Secret Leaders.

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Geralt)
Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. (Pixabay/ Geralt)

Gawdat mengatakan kecerdasan buatan bisa memiliki pandangan rendah terhadap kemanusiaan karena teknologi ini mengamati media sosial.

Baca Juga: Moonton Hapus 2 Item Mobile Legends, Kenapa dan Apa Gantinya?

"Pertanyaannya adalah probabilitasnya - seberapa mungkin kecerdasan buatan saat ini menganggap kita sebagai sampah?" tanya Gawdat sebelum menjawab: "Sangat tinggi".

"Kita palsu di media sosial, kita kasar, kita marah-marah di dunia maya, atau kita berbohong di media sosial," tambahnya.

Gawdat juga bersikeras bahwa sudah terlambat bagi manusia untuk mengurungkan perkembangan kecerdasan buatan karena perusahaan teknologi terlalu berinvestasi secara finansial untuk mundur.

Baca Juga: Viral Pria Jadikan Tiket Coldplay Sebagai Mahar Pernikahan, Netizen: Nggak Gampang Warnya

"Ilmuwan dan pemimpin bisnis bisa saja mengatakan, 'Mari kita hentikan perkembangan kecerdasan buatan'," katanya.

"Tapi ini tidak akan pernah terjadi, bukan karena masalah teknologi tetapi karena dilema bisnis," lanjut Gawdat.

"Jika Google mengembangkan kecerdasan buatan dan takut Facebook akan mengalahkan mereka, mereka tidak akan berhenti karena mereka yakin sepenuhnya bahwa jika mereka berhenti, orang lain tidak akan melakukannya."

Berita Terkait
Berita Terkini

Spotify memiliki sejumlah fitur untuk para pengguna yang bisa dinikmati di liburan akhir tahun atau Natal dan Tahun Baru...

internet | 17:57 WIB

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB