Hitekno.com - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan Raden Indrajana Sofiandi, telah mencapai titik akhir dengan dijatuhkannya vonis oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (19/6/2023).
Raden Indrajana yang merupakan mantan petinggi OVO yang dilaporkan terkait penganiayaan terhadap anak oleh mantan istri, Keyla Evelyn Yasir pada September 2022 lalu.
Berikut adalah lima poin penting yang merangkum fakta terkait kasus tersebut seperti dilansir dari Suara.com:
Baca Juga: Jajaran Hero Mobile Legends yang Masuk Tier A di Tiap Role: Serba Oke Cocok untuk Push Rank
1. Vonis dan Denda
Raden Indrajana Sofiandi, terdakwa dalam kasus KDRT terhadap kedua anaknya, divonis dua tahun penjara dan didenda sebesar Rp50 juta, yang dapat diganti dengan empat bulan penjara sebagai subsider.
2. Putusan Lebih Rendah dari Tuntutan JPU
Baca Juga: Menurut R7, Hero Fighter Ini Mampu Counter Faramis dan Melissa
Vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan terhadap terdakwa lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntutnya dengan hukuman tiga tahun penjara.
3. Laporan dan Video Viral
Kasus ini bermula pada September 2022 ketika mantan istri terdakwa, Keyla Evelyn Yasir, melaporkan kasus penganiayaan terhadap anak-anak mereka.
Baca Juga: Dewa United Siap Bertarung di MPL ID Season 12, Bawa Player Veteran?
Namun, kasus tersebut baru viral pada Desember 2022 setelah Keyla Evelyn Yasir mengunggah video di Instagram yang memperlihatkan momen terdakwa memukuli putranya.
4. Motif Penganiayaan
Laporan polisi menyebutkan bahwa terdakwa melakukan penganiayaan terhadap anak-anaknya karena bolos sekolah. Menurut hasil penyelidikan, terlapor kesal setelah mendapat laporan bahwa salah satu anaknya tidak belajar saat sekolah dari rumah dan lebih memilih bermain game.
5. Dampak Psikologis pada Anak-Anak
Akibat kekerasan yang dialami, anak-anak terdakwa mengalami trauma dan menjadi pendiam. Mereka juga kehilangan kepercayaan diri. Mantan istri terdakwa, Keyla Evelyn Yasir, mengungkapkan perubahan sikap anak-anak tersebut dan menyatakan bahwa mereka mulai merasa minder.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya melindungi dan menjaga kesejahteraan anak-anak.
Putusan pengadilan ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi para korban dan mendorong kesadaran akan pentingnya mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis bagi setiap individu.
Suara.com/Rosiana Chozanah