Tak Jauh, Alien Diduga Bertetangga dengan Manusia

Alien mungkin bersembunyi di Enceladus, satelit Saturnus, tetangga Bumi dipisahkan oleh Mars dan Yupiter.

Editor Hitekno

Posted: Kamis, 08 Maret 2018 | 19:20 WIB
Enceladus sedang melesat di depan cincin induknya, Saturnus. Di bawahnya terlihat rekannya, Pandora. Foto ini dijepret ole satelit NASA, Cassini pada 1 November 2009 silam. (NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute)

Enceladus sedang melesat di depan cincin induknya, Saturnus. Di bawahnya terlihat rekannya, Pandora. Foto ini dijepret ole satelit NASA, Cassini pada 1 November 2009 silam. (NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute)

Hitekno.com - Alien mungkin tak perlu dicari ke tata surya apa lagi galaksi lain, karena diduga mahluk luar angkasa itu hidup bertetangga dengan manusia di bawah naungan bintang induk yang sama: Matahari.

Dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan akhir Februari kemarin, para ilmuwan menjelaskan bahwa alien diduga kuat hidup di Enceladus, salah satu bulan Planet Saturnus yang hanya dipisahkan oleh Mars dan Yupiter dari Bumi.

Studi yang yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications itu, menunjukkan bahwa Enceladus, yang diselimuti es, memiliki kondisi lingkungan ideal untuk berkembangnya mikroorganisme penghasil metana (methanogenic).

Di Bumi mahluk methanogenic ini banyak ditemukan. Mereka biasanya hidup di lingkungan ekstrem, sama seperti di Enceladus. Salah satunya adalah yang dinamai Methanothermococcus okinawensis.

Jejak Metana dalam Uap Air

Methanothermococcus okinawensis, di Bumi, bisa ditemukan di lingkungan yang sangat panas, dekat dengan lubang-lubang hidrotermal di lautan dalam. Organisme ini bisa mengubah karbon dioksida dan hidrogen menjadi metana. Mereka tak tergantung pada oksigen.

Para ilmuwan dari Jerman dan Austria, yang menggelar studi itu, menduga mahluk macam inilah yang menetap di Enceladus - sebuah bola es raksasa yang di balik lapisan es tebalnya tersembunyi lautan luas yang hangat.

Dalam beberapa studi sebelumnya, para saintis sudah menemukan uap-uap air yang menyusup keluar dari retakan-retakan es di permukaan Enceladus. Di dalam uap air itu para ilmuwan mengidentifikasi adanya jejak-jejak metana.

"Kami menyimpulkan bahwa sebagian dari CH4 (metana) yang terdeteksi di Enceladus, diduga kuat, dihasilkan oleh metanogen," tulis para peneliti.

Bukan Alien Cerdas

Mereka juga meyakini bahwa Enceladus memiliki cukup banyak kandungan hidrogen untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi mahluk methanogenic.

Meski demikian, salah satu peneliti, Simon Rittmann, menekankan bahwa studinya itu dilakukan hanya di laboratorium. Ilmuwan dari Universitas Wina, Austria itu, menegaskan bahwa studi tersebut tak serta-merta memastikan ada bukti kehidupan di luar Bumi.

Lebih jauh Rittman memperingatkan bahwa yang diduga berdiam di Enceladus adalah mahluk hidup sederhana, tak cerdas atau lebih cerdas dari manusia.

"Studi kami hanya soal mikroogranisme," kata dia seperti dilansir kantor berita AFP, "Saya menghindari semua spekulasi soal bentuk kehidupan yang lebih cerdas."

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB