Sebelum Wafat, Ini Peringatan Stephen Hawking untuk Manusia

Stephen Hawking selalu mewanti-wanti akan bahaya kecerdasan buatan dan alien.

Editor Hitekno

Posted: Rabu, 14 Maret 2018 | 22:53 WIB
Fisikawan Inggris, Stephen Hawking menikmati sensasi tanpa gravitasi dalam sebuah penerbangan di atas Samudera Atlantik pada 26 April 2007 silam. (Zero G/AFP)

Fisikawan Inggris, Stephen Hawking menikmati sensasi tanpa gravitasi dalam sebuah penerbangan di atas Samudera Atlantik pada 26 April 2007 silam. (Zero G/AFP)

Hitekno.com - Stephen Hawking, fisikawan ulung dunia asal Inggris, wafat pada Rabu (14/3/2018). Menurut keluarganya, ia meninggal di kediamannya di Cambridge, Inggris pada usia 76 tahun.

Dikenal dengan karya-karyanya di berbagai bidang sains, Hawking meninggalkan warisan yang dinilai penting bagi perkembangan ilmu fisika, alam semesta, hingga kecerdasan buatan.

Meski demikian Hawking juga sering mewanti-wanti soal bahaya teknologi terhadap keberlangsungan manusia di alam semesta.

Berikut adalah beberapa peringatan Hawking yang menarik untuk dicatat:

Bahaya kecerdasan buatan

Hawking merupakan salah satu ilmuwan yang sangat risau akan perkembangan kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI).

Ia khawatir, mesin dan komputer yang dibenamkan dengan otak yang bisa berkembang secara otomatis bisa pada akhirnya menjadi monster bagi manusia.

"Saya khawatir AI akan melenyapkan manusia," kata Hawking kepada Wired pada November tahun lalu.

"Jika manusia merancang virus-virus komputer, maka akan ada orang yang bisa merancang AI, yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kecerdasannya dan memperbanyak diri. Hal ini akan menjadi bentuk baru kehidupan yang mengalahkan manusia," ia mewanti-wanti.

Bumi sepanas Venus

Hawking merupakan salah satu ilmuwan yang sayang pada Bumi, planet tempat kita bernaung. Pada akhir hayatnya ia mengaku khawatir bahwa suhu Bumi akan semakin tinggi akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang menarik diri dari Kesepakatan Paris terkait perubahan iklim.

"Kita sudah mendekati titik di mana pemanasan global tak lagi bisa dihentikan," kata dia kepada BBC beberapa waktu lalu.

"Aksi Trump bisa menjerumuskan Bumi ke tepi jurang, untuk menjadi seperti Venus, dengan suhu mencapai 250 derajat dan diterpa hujan sulfur," kata dia.

Bergegas tinggalkan Bumi

Hawking berkali-kali mendorong manusia untuk segera menjelajahi alam semesta untuk mencari tempat baru yang bisa didiami selain Bumi.

Ini perlu karena menurut dia, Bumi tak lagi bisa menunjang kebutuhan manusia dan jika ingin bertahan hidup, maka manusia harus berani meninggalkan Bumi untuk mencari koloni baru di luar angkasa.

"Saya yakin bahwa masa depan manusia untuk jangka panjang ada di luar angkasa," kata Hawking.

"Kita harus terus menjelajahi alam semesta demi masa depan umat manusia. Menurut saya manusia tak akan bisa bertahan hidup 1000 tahun lagi jika tak meninggalkan planet yang rapuh ini," imbuh dia.

Alien dan Columbus

Alien merupakan salah satu topik yang cukup sering dibicarakan Hawking. Menurutnya adalah sangat logis untuk percaya bahwa alien, yang cerdas seperti atau bahkan lebih dari manusia.

"Gagasan bahwa kita hanya sendiri dalam alam semesta ini, bagi saya, adalah gagasan yang tak masuk akal sekaligus sombong," tegas dia.

"Melihat jumlah planet dan bintang yang saat ini kita tahu ada, maka sangat mustahil kita adalah satu-satunya bentuk kehidupan yang berkembang di alam semesta," lanjut Hawking.

Meski demikian, ia memperingatkan bahwa perjumpaan alien bisa berakhir tragis bagi manusia.

"Satu saat nanti, kita mungkin akan menerima sinyal dari planet seperti ini," prediksi Hawking ketika berbicara dalam sebuah film dokumenter yang mengulas soal planet Gliese 832C, yang diduga memiliki potensi mendukung kehidupan.

"Tetapi kita harus berhati-hati ketika mengirim jawaban. Berjumpa dengan sebuah peradaban yang lebih maju, kita bisa bernasib seperti orang-orang asli Amerika ketika bertemu dengan Columbus. Hasilnya tidak akan bagus," ia memperingatkan. (Newsweek/Space.com/ABC)

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB