Hitekno.com - Indonesia dikenal memiliki jumlah suku yang beragam dari sabang sampai merauke.
Mulai dari suku yang dikenal seperti Badui, Dayak sampai suku-suku pedalaman yang masih ada hingga sekarang.
Tahun 2017 Indonesia kembali di gemparkan dengan penemuan suku yang berada di pedalaman hutan Aceh.
Penemuan tersebut ditemukan oleh rombongan crosser yang sedang melilntas hutan.
Suku Mante yang berpawakan kecil tersebut terekam oleh kamera dokumentasi para crosser.
Video tersebut diunggah oleh aku YouTube atas nama Fredography dengan judul 'Heboh! Kaget ada orang telanjang di hutan Aceh'.
Unggahan video itu telah ditonton sebanyak 15 juta kali sejak video itu muncul 22 Maret Tahun lalu.
Sumber Video: Youtube Fredography
Sejarawan Aceh, Husaini Ibrahim mengatakan suku Mante tersebut termasuk suku Melayu tua (Proto Melayu).
Suku Melayu ini sudah ada di Aceh sejak 3.000 sebelum Masehi (SM).
"Suku Mante dianggap sebagai suku terasing, padahal hampir sama dengan suku-suku lainya di Nusantara, seperti suku Bajong, dan Suku Laut" ungkap Husaini.
Menurutnya suku Mante ini tersebut menghuni di sekitar kawasan Aceh Besar, di perbatasan Jantho, hingga kawasan Tangse Kabupaten Pidie.
Namun, suku Mante ini hidup berpindah-pindah (nomaden) maka tidak heran banyak ditemukan di daerah lainnya.
Perawakan suku Mante yangyang memiliki fisik yang tidak terlalu tinggi, paling tinggi rata-rata hanya sampai 70 sentimeter ini dikenal berlari sangat kencang.
Mereka juga memiliki warna kulit seperti orang Melayu pada umumnya yaitu sawo matang.
Beberapa komentar muncul pada video tersebut untuk tidak mengusik keberadaan suku Mante ini.
Seperti yang ditulis oleh akun Atto Item "Setidaknya saya salut dgn penggugah video ini untuk tidak menyebutkan TKP secara detail...!! saya mengerti maksud anda!! respect....,".
Suku Mante sendiri menurut Husaini, selalu menghindari kontak dengan masyarakat luar.
Sehingga, ia berharap kalau pemerintah wajib melindungi keselamatan suku terasing seperti mereka sampai hutan yang menjadi tempat tinggal mereka.
Hitekno/Dinar Surya Oktarini