Hitekno.com - Aokigahara adalah sebuah hutan yang terletak di sebelah Barat Laut Gunung Fuji.
Hutan yang disebut juga “lautan pohon” ini membentang dari kota Kawaguchiko hingga desa Narizawa.
Nama lain dari hutan ini agak menyeramkan lho.
Baca Juga: Fakta Seram Hutan Aokigahara, Lokasi Video Kontroversial QoryGore
Hutan Aokigahara juga sering disebut sebagai Hutan Bunuh Diri.
Jalan di hutan ini menjadi saksi terakhir sebelum beberapa orang yang memutuskan bunuh diri mengakhiri hidupnya.
Berikut tim HiTekno memberikan beberapa fakta mengerikan dan cerita menakutkan dari 'Hutan Bunuh Diri' di Jepang ini.
Aokigahara: Tempat Bunuh Diri Paling Populer di Dunia
Statistik tingkat bunuh diri di Aokigahara memang bervariasi.
Hal ini dikarenakan begitu suburnya hutan ini, sehingga beberapa mayat tidak dapat ditemukan selama bertahun-tahun atau mungkin hilang selamanya.
Namun menurut beberapa perkiraan, sebanyak 100 orang per tahun melakukan bunuh diri di hutan ini.
Jika kamu berkunjung ke hutan Aokigahara ini, kamu akan menemukan berbagai papan pengumuman yang mengajak untuk tidak melakukan tindakan bunuh diri.
Keberadaan papan ini ternyata tidak memberikan efek apapun terhadap orang-orang yang berkunjung ke sini dengan motif bunuh diri.
Tingkat Bunuh Diri yang Tinggi di Jepang
Krisis keuangan global pada tahun 2008 memperburuk keadaan di Jepang, sehingga ada lebih dari 2000 kasus bunuh diri tercatat.
Pada Januari 2009, jumlah ini meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.
Beberapa alasan dari mereka ialah kesehatan mental, masalah keluarga, keuangan, dan pekerjaan.
Metode bunuh diri yang paling sering digunakan adalah gantung diri, kedua meminum racun, dan yang ketiga overdosis obat-obatan.
Awal Kisah Kelam Hutan Jepang
Ubasute adalah bentuk brutal dari euthanasia.
Ubasute merupakan suatu praktik mengerikan yang terjadi pada masa-masa kelaparan yang sangat menyedihkan.
Hal ini dilakukan oleh satu keluarga untuk mengurangi jumlah mulut yang akan diberi makan, dengan cara menuntun seorang kerabat yang sudah lansia ke gunung, dan meninggalkannya di sana hingga mati karena mengalami dehidrasi dan kelaparan.
Wah, seram sekali kan?
Roh Yurei
Menurut cerita rakyat Jepang, di hutan ini terdapat roh gentayangan yang dikenal dengan nama Yurei.
Roh ini biasanya digambarkan sebagai sosok wanita yang pucat dengan baju putih panjang dan rambut berwarna hitam.
Berdasarkan tradisi dan kepercayaan di Jepang, mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri, akan membuat roh mereka tidak dapat bergabung dengan para leluhur di dunia lain.
Mungkin karena ini roh Yurei bisa bergentayangan.
Untuk menghindari hal ini, biasanya seorang petugas hutan Aokigahara akan melakukan ritual agar arwah yang bunuh diri tidak sendirian dan menjadi marah.
Serem kan?