4 Teori Kontroversial Ini Sebut Kita Mirip dengan Hewan

Berbagai macam cabang pengetahuan ilmiah menghasilkan beberapa ilmuwan yang menemukan beberapa teori yang mengatakan bahwa kita mirip dengan hewan. Yuk kita bahas satu per satu:

Galih Priatmojo | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Minggu, 27 Mei 2018 | 20:33 WIB
sains/net

sains/net

Hitekno.com - Berbagai macam cabang pengetahuan ilmiah menghasilkan beberapa ilmuwan yang menemukan beberapa teori yang mengatakan bahwa kita mirip dengan hewan. Yuk kita bahas satu per satu:

1.  Teori yang mengatakan bahwa kita adalah keturunan dari evolusi Kera (Teori Darwin)

sains/net

Baca Juga: Aplikasi Deteksi Gempa yang Wajib Ada Saat di Area Rawan Bencana

Teori Evolusi Darwin adalah anggapan umum bahwa semua kehidupan terkait dan diturunkan dari leluhur yang sama: burung dan pisang, ikan dan bunga - semuanya terkait.  Artinya, makhluk yang kompleks berevolusi dari leluhur yang lebih sederhana secara alami dari waktu ke waktu. Singkatnya, karena mutasi genetik acak terjadi di dalam kode genetik organisme, mutasi menguntungkan terjadi karena mereka membantu kelangsungan hidup - sebuah proses yang dikenal sebagai "seleksi alam." Mutasi menguntungkan ini diteruskan ke generasi berikutnya. Seiring waktu, mutasi bermanfaat menumpuk dan hasilnya adalah organisme yang sama sekali berbeda (tidak hanya variasi asli, tetapi makhluk yang sama sekali berbeda). Darwin mengungkapkan bahwa manusia berasal dari mutasi kera yang berubah menjadi manusia.

2.  Teori bahwa kita adalah keturunan dari Khimaira

sains/net

Baca Juga: ESPN+ Jalin Kerjasama Dengan Riot Games Siarkan Pertandingan LoL

Selama beberapa abad, khimaira adalah legenda. Istilah ini muncul dari mitologi Yunani, dan Homer menggambarkan hibrida unik sebagai "buatan abadi, bukan manusia, dengan bagian depan singa dan ular di belakangnya, kambing di tengah". Hewan-hewan ini sebenarnya adalah kembar non-identik yang menyatu di bagian tengah. Jika dua jenis kelamin punya penandaan yang berbeda — seperti pada banyak burung dan serangga — hal ini bisa memunculkan penampilan yang aneh, seperti burung kardinal utara yang mendapat bulu merah di separuh badannya, dan separuh lainnya abu-abu. Ada peluang bahwa manusia termasuk khimaira. Penelitian dari Janet Rossant  menunjukkan bahwa sedikitnya 8% dari kembar non-identik telah menyerap sel dari saudara atau saudari mereka. Hal itu  berarti bahwa ada kemungkinan kita adalah salah satu dari makhluk legenda tersebut.

3.  Sistem biologi Babi yang mirip dengan manusia

sains/net

Baca Juga: Peringati Gempa Jogja 2006, Netizen Ramai Buat #12TahunGempaJogja

Sistem biologi babi sebenarnya sangat mirip dengan manusia.

"Mereka punya sejumlah kesamaan anatomi dan fisiologi dengan manusia walau sistemnya berbeda. Babi merupakan model riset translasi. Oleh karenanya, apa yang bekerja pada babi, besar kemungkinannya akan bekerja juga pada manusia," kata dr Michael Swindle, penulis buku Swine in the Laboratory.

Baru-baru ini para ilmuwan bahkan mampu menumbuhkan kembali otot kaki manusia menggunakan implan yang dibuat dari jaringan kandung kemih babi.

Baca Juga: Para Ilmuwan Ini Yakin Manusia Bisa Ngobrol dengan Alien

4.  Ikan purba salah satu nenek moyang manusia

sains/net

Salah satu versi yang pernah dipublikasikan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences tahun 2010 lalu menyebut, manusia harus 'berterima kasih' pada nenek moyangnya -- ikan prasejarah -- yang membuka jalan evolusi manusia. Dijelaskan, sekitar 360 juta tahun lalu, terjadi peristiwa kepunahan massal hingga memutar ulang kehidupan di Bumi. Peristiwa itu melontarkan vertebrata atau mahluk bertulang belakang, dari air ke tanah, termasuk ikan-ikan purba. Spesies yang beruntung selamat dari tahapan ini menjadi pioner menuju tahapan evolusi vertebrata modern yang menjadikannya menjadi manusia pada zaman sekarang.

Keempat macam teori di atas masih menjadi perdebatan yang umum di kalangan ilmuwan maupun agamawan. Bukan tak mungkin lagi masih muncul teori lainnya yang menentang atau bahkan menguatkan keempat teori di atas.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB