Hitekno.com - Ketupat menjadi hidangan menu utama yang wajib ada ketika masyarakat muslim Indonesia merayakan hari raya Idul Fitri.
Tradisi ketupat ini cuma ada di Indonesia aja lho, karena di negara lain ketupat tidak pernah ada.
Berbagai sumber mengatakan apabila ketupat itu sudah ada lama sejak dari masa hidup Sunan Kalijaga, tepatnya di masa syiar Islamnya pada abad ke -15 hingga 16.
Baca Juga: Intip Iklan Baru PlayStation, Representasi Kehidupan Gamers
Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya Jawa yang berbaur dengan nilai ke-Islam.
Masyarakat Jawa dan Sunda biasa menyebut ketupat sebagai kupat yang memiliki arti unik lho.
Kupat merupakan singkatan dari "ngaku lepat" yang berarti mengakui kesalahan.
Baca Juga: Sambut Piala Dunia 2018, Ini Deretan Game dengan Skin Sepak Bola
Dalam Idul Fitri, kita memang diharuskan untuk saling memohon maaf antar umat muslim.
Itu sebabnya, ungkapan kupat atau "ngaku lepat" cocok menemani hari raya Idul Fitri masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Charby, Inovasi Kabel Charging 3 Kali Lebih Tangguh
Sumber foto: oomph.co.id
Makanan yang terbuat dari beras yang dibalut dengan janur kuning dengan empat sisi ini juga memiliki makna tersendiri lho.
Empat sisi pada ketupat berarti, laku papat atau empat perilaku yang harus dimaafkan.
Baca Juga: Viral di Instagram, Ini Video Tik Tok yang Failed Abis
Lalu mengapa harus beras dan janur kuning?
Janur kuning atau nyiur dan beras merupakan sumber daya alam yang sudah dimanfaatkan untuk makanan oleh masyarakat di zaman tersebut.
Juga di Bali hingga saat ini nyiur masih digunakan untuk membungkus sesuatu untuk upacara keagamaan kepada leluhur.
Wah filosofis sekali ya arti ketupat di Indonesia.
Gimana nih, siapa yang di rumahnya sudah ada ketupat dan opor untuk persiapan lebaran besok?
Hitekno.com/Dinar Surya Oktarini